|
JAKARTA, KOMPAS - Sekitar 80.000 penduduk DKI Jakarta, terutama bagian utara, seperti Tanjung Priok dan Marunda, masih terancam kekurangan air bersih. Hal itu karena sampai saat ini korosi pipa air untuk bagian utara Jakarta belum diperbaiki. Hal itu dikatakan Direktur Utama Perusahaan Air Minum (PAM) Didit Haryadi, Selasa (4/12). "Kami melayani 742.000 pelanggan yang ada di Jakarta. Sekitar 10-11 persen dari jumlah tersebut, yaitu sekitar 80.000 penduduk, kami akui masih kekurangan air bersih," kata Didit. Hingga saat ini, PAM masih berusaha memperbaiki pipa penyalur air minum di bagian utara Jakarta yang terkena korosi. Didit mengatakan, program penggantian pipa masih terus diupayakan untuk ketersediaan air bersih masyarakat Jakarta Utara. Didit mengakui adanya air keruh yang mengalir dari pipa PAM. Menurut dia, air keruh itu disebabkan korosi yang menggerogoti pipa tersebut. "Namun, setelah dibiarkan mengalir beberapa lama, air akan jernih dengan sendirinya. Tidak ada lagi sisa-sisa korosi," ujar Didit. Untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat Jakarta Utara dalam kurun waktu ini, PAM sudah menyalurkan air bersih melalui tangki-tangki yang dikirim dari PAM sendiri. "Air dari PAM sudah kami uji melalui tes laboratorium dan hasilnya dinyatakan bersih. Namun, kalau air itu sudah disalurkan melalui tukang air keliling dan tempat lain, saya tidak bertanggung jawab," kata Didit. Dalam perbaikan dan penggantian pipa tersebut, PAM bekerja sama dengan PT Thames PAM Jaya (TPJ) yang rencananya akan berlangsung hingga tahun 2022. Direktur Pelaksana Relasi dan Komunikasi TPJ Rhamses Simanjuntak juga mengakui, di Jakarta Utara, hingga saat ini daerah Tanjung Priok, Marunda, dan Kalibaru masih akan kekurangan air bersih. "Perbaikan pipa akan dilakukan melalui investasi dana dari pajak PAM yang ditarik dari masyarakat Jakarta tiap bulan. Jadi, kami memperbaiki pipa dengan biaya sendiri, tidak perlu meminjam bantuan dari pihak lain," kata Rhamses. Menurut dia, apa yang dilakukan PAM saat ini adalah penambahan pipa, bukan perluasan jaringan pipa di Jakarta Utara. Dengan menambah jumlah pipa dan kekuatan air, lanjut Rhamses, diharapkan air bisa didistribusikan hingga ke bagian paling utara Jakarta sehingga krisis air bersih di wilayah tersebut akan segera tertangani. Mengenai penyelesaian rehabilitasi pipa, Rhamses belum berani memastikan. "Ini kan program jangka panjang, jadi belum dapat diketahui dengan pasti kapan selesainya," ujarnya. (A08) Post Date : 05 Desember 2007 |