|
GRESIK - Problem penumpukan sampah jadi ancaman serius Kota Gresik. Satu-satunya tempat pembuangan akhir (TPA) sampah, Ngipik, Kecamatan Gresik, sudah tidak mampu lagi menampung produksi sampah penduduk. Banyak warga membuang sampah secara sporadis sehingga membahayakan lingkungan. Menurut hasil penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Pemkab Gresik, kapasitas TPA Ngipik hanya 570 meter kubik per hari. TPA yang dikelola Subdin Kebersihan, Pertamanan, dan Kebakaran Dinas Pekerjaan Umum Gresik itu hanya menampung sampah dari tiga kecamatan. Yakni, Kebomas, Kota Gresik, dan Manyar. "Padahal, ada kecamatan-kecamatan lain yang produksi sampahnya lebih besar sampai 720 meter kubik," jelas Kabid Pengkajian Masalah Strategis Balitbanda Herman Sianturi. Volume sampah tersebut berasal dari Kecamatan Driyorejo, Menganti, Kedamean, Wringianom, Benjeng, Balongpanggang, Duduksampeyan, Cerme, Ujungpangkah, Panceng, Dukun, Bungah, dan Sidayu.(wko/roz) Post Date : 26 Januari 2008 |