|
KENDAL– Pemkab Kendal akhirnya menutup tempat pembuangan akhir (TPA) Jatirejo, Ngampel. Penutupan TPA itu terkait dengan protes warga sekitar yang mengeluhkan limbah dari tempat pembuangan sampah itu. Selain dikeluhkan warga,TPA yang sudah dipakai selama 20 tahun ini sudah hampir penuh. Sebagai gantinya, semua sampah dikirim ke TPA Darupono, Kaliwungu, dan TPA Pagergunung, Pageruyung. Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (Ciptaru) Noor Fauzie ketika dikonfirmasi kemarin mengaku kondisi TPA Jatirejo memang hampir penuh. Jika dimaksimalkan penggunaannya, TPA tersebut masih mampu menampung sampah hingga satu tahun ke depan. Setelah TPA Jatirejo resmi ditutup, semua sampah akan dikirim ke TPA Darupono dan Pagergunung.“ Memang tempatnya agak jauh dibandingkan TPA Jatirejo sehingga pengiriman sampah tidak bisa maksimal. Apalagi armada pengangkut sampah jumlahnya terbatas,” ujar Fauzie kemarin. Dengan ditutupnya TPA Jatirejo, truk pengangkut sampah yang bertugas akan mengalami keterlambatan. Jika sebelumnya satu truk sehari bisa mengangkut tiga rit sampah, kini paling banter hanya dua rit. Meski demikian, pihaknya menjamin semua sampah yang ada bisa dikirim ke TPA Darupono dan Pagergunung. Menurut Fauzie,umur TPA Darupono diprediksi tinggal 3–5 tahun, sedangkan TPA Pagergunung masih lama.Karena itu, pihaknya akan membangun TPA Darupono II yang letaknya tidak terlalu jauh dari TPA lama. Namun, dana yang dibutuhkan mencapai Rp20 miliar.TPA baru itu nantinya akan dikelola dengan profesional. Tiap sampah datang langsung diuruk dengan tanah sehingga tidak menimbulkan bau tidak sedap. “Sekarang standarnya memang seperti itu tiap hari sampah ditimbun dengan tanah,”ujarnya. Selain biaya pembuatannya membutuhkan dana besar, di TPA harus disediakan peralatan seperti buldoser, ekskavator, dan tanah uruk. Soal bekas TPA Jatirejo,Fauzie mengaku belum punya rencana. Dalam waktu dekat ini bekas TPA akan diratakan dengan tanah dan akan dijadikan ruang terbuka hijau. Anggota Komisi A DPRD Kartika Nursapto menyambut baik penutupan TPA itu.Warga sekitar sudah resah dengan TPA yang menimbulkan bau tak sedap dan pencemaran air. zaenal alimin Post Date : 14 Februari 2012 |