Dinkes Nyatakan KLB Diare

Sumber:Pikiran Rakyat - 08 September 2009
Kategori:Sanitasi

SUKABUMI, (PR) Korban jiwa wabah diare di Kec. Caringin, Kab. Sukabumi terus bertambah. Korban meninggal akibat wabah bertambah menjadi empat orang pada Senin (7/9).

Namun, tim medis dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekarwangi Cibadak meragukan bertambahnya korban jiwa tersebut akibat wabah diare. Namun demikian, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kab. Sukabumi telah menetapkan wabah diare di Caringin kategori kejadian luar biasa (KLB).

Apalagi jumlah warga yang kini dirawat di rumah sakit terus tertambah hingga tujuh puluh empat orang. Mereka dirawat di dua rumah sakit, yakni di RSUD Sekarwangi Cibadak dan Rumah Sakit Sekolah Calon Perwira (Secapa) Polri, Kota Sukabumi.

Mereka mengeluhkan sakit perut, bahkan beberapa warga sempat muntah-muntah disertai buang air besar (BAB) terus- menerus.

"Karena wabah diare terus bertambah di Desa Caringin. Akhirnya, kami menetapkan kejadian luar biasa (KLB) di Kecamatan Caringin. Apalagi jumlah korban terus bertambah," kata Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (P2MPL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kab. Sukabumi, Dadang Sucipta kepada "PR", Senin (7/9)

Tiga dari empat orang warga yang meninggal karena wabah diare sempat dirawat di rumah sakit. Mereka di antaranya, Ny. Icah (68), Agus (70), dan Ny. Apat (67). Sementara itu, Tami (70) warga Caringin meninggal sebelum dibawa ke rumah sakit oleh keluarganya .

"Tetapi pihak rumah sakit masih meragukan kematiannya akibat diare," ujar Dadang.

Warga yang meninggal dunia diduga karena terlambat dibawa ke rumah sakit untuk memperoleh penanganan medis. Walaupun tim medis rumah sakit telah mencoba menyelamatkan jiwanya, namun ketiga warga yang rata-rata berusia lanjut tidak berhasil diselamatan jiwanya.

"Warga yang meninggal dunia rata-rata berusia di atas 60 tahun. Mereka terlambat dibawa ke rumah sakit oleh keluarganya," kata Dadang

Air sungai

Selain mendirikan pos pelayanan kesehatan di lokasi KLB, Dinkes telah menabur kaporit di sepanjang sungai warga di Kecamatan Caringin. Warga pun dilarang untuk memanfaatkan air sungai karena diduga menjadi penyebab wabah diare.

"Selain mendirikan posko pelayanan, kami melarang warga untuk memanfaatkan aliran sungai untuk kegiatan MCK. Apalagi sebelumnya, warga selalu membersihkan makanan dan peralatan memasak di sungai itu," ujarnya.

Selain itu, Dinkes juga melarang warga untuk memanfaatkan saluran sungai untuk buang air besar (BAB) warga.

"Selama ini memang sungai kecil itu multiguna, selain sebagai fasilitas untuk mencuci berbagai alat-alat kebutuhan dapur juga berfungsi sebagai kakus warga," ujarnya.

Dinkes telah melakukan sosialisasi dan penyuluhan dari rumah ke rumah warga. Diharapkan dengan mendatangi setiap rumah kebiasan buruk warga untuk melakukan aktivitas dengan memanfaatkan aliran sungai dapat terkendali.

"Penyuluhan akan terus kami sosilisasikan hingga warga sadar akan pentingnya budaya bersih," katanya. (A-162)



Post Date : 08 September 2009