BLORA - Setelah tiga kecamatan di Blora, yakni Kecamatan Jati, Randublatung, dan Banjarejo mulai dilanda kekeringan, diyakini tak lama lagi kecamatan lain akan menyusul dan mengajukan permohonan pengedropan air.
Untuk itu, Bidang Sosial Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial (Nakertransos) Blora kemarin mulai menyusun jadwal pengiriman air bersih ke desa-desa yang membutuhkan. ”Jadwal tersebut untuk membagi air bersih yang dananya dari APBD Blora,” jelas Kepala Dinas Nakertransos Waluyo melalui Kepala Bidang Sosial Widodo.
Dia mengatakan, selama ini sudah ada bantuan air bersih dari Bakorlin II Pati dan sudah disalurkan sejak 27 Juli lalu. Bantuan itu sudah memenuhi kebutuhan air bersih untuk desa-desa yang sudah lebih dulu kekeringan. Misalnya desa-desa di Kecamatan Jati, kemudian desa-desa di Randublatung dan Banjarejo.
Dana dari APBD akan dialokasikan berdasarkan jadwal. Dari Bakorlin ada 126 tangki yang diberikan untuk dua kecamatan, yaitu Randublatung dan Jati. Di Kecamatan Jati, diberikan 90 tangki air untuk 26 desa, sedangkan di Randublatung 36 tangki untuk enam desa.
”Selama ini jadwal pengedropan kami berdasarkan permintaan. Untuk itu, kami masih menunggu permintaan resmi dari kecamatan,” jelas Widodo.
Secara keseluruhan, tahun ini Pemkab sudah menganggarkan dana untuk 720 tangki air bersih. Jumlah itu akan dibagi selama 80 hari kerja sesuai dengan jadwal yang akan dibuat. Hanya saja, jadwal itu juga berubah jika ada permintaan mendadak dari desa.
Menurut Widodo, 720 tangki air itu memang cukup banyak. Namun menilik banyaknya desa yang harus diberi bantuan, jumlah itu tidak seberapa.
Sebab, berdasarkan pendataan awal, ada 199 desa/kelurahan yang sudah mulai kesulitan air bersih. Jumlah itu, diyakini akan bertambah sampai puncak musim kemarau. (ud-71)
Post Date : 04 Agustus 2009
|