|
Jakarta, Kompas - Dinas Kebersihan DKI Jakarta menjamin tidak akan ada tumpukan sampah selama tiga hari sebelum Lebaran, hari H Lebaran, hingga tiga hari setelah Lebaran 1425 Hijriah nanti. "Sebab kami akan menyebar 1.200 petugas kami di setiap wilayah DKI. Khususnya di daerah yang rawan penumpukan sampah," jelas Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Selamet Limbong yang didampingi Kepala Sub-Dinas Pengendalian Kebersihan Iskandar Manik, Sabtu (6/11). Hal tersebut disampaikan Limbong seusai mendampingi Komisi D DPRD DKI Jakarta melihat kesiapan pengelolaan sampah secara mekanik di kawasan Bojong, Kelapanunggal, Bogor. Rombongan Komisi D dipimpin Wakil Ketua-nya H Muhayar RM. Menurut Limbong, ke-1.200 petugas kebersihan akan disebar di kawasan yang rawan penumpukan seperti di dekat masjid, lapangan, dan jalan-jalan yang kemungkinan akan digunakan sebagai tempat shalat Ied, selain di kawasan perbelanjaan dan pasar-pasar yang ada. Di samping petugas kebersihan, lanjut Iskandar Manik, juga disiagakan truk-truk pengangkutnya sebanyak 770 unit yang melayani seluruh wilayah DKI Jakarta. "Ada yang kapasitasnya 10 meter kubik, ada juga yang mencapai 12 meter kubik. Dan tetap tempat pembuangan akhir (TPA)-nya di Bantar Gebang," ujarnya. Menurut dia, jumlah petugas yang dikerahkan walau sudah maksimal, tetapi masih jauh dari jumlah yang sesuai dengan rasio pelayanan kebersihan. "Memang yang diturunkan ke lapangan itu di masing-masing wilayah 1.200 petugas, baik itu petugas kami maupun petugas swasta. Sebenarnya angka rasio yang benar itu sebesar 1 banding 500. Artinya, satu petugas melayani 500 warga," kata Limbong. Sekarang ini, lanjut dia, jumlah seluruh petugas di Dinas Kebersihan DKI baru mencapai 7.000 orang atau 9.000 orang jika ditambah petugas swasta. "Seharusnya kalau yang sesuai rasio itu mencapai 20.000 orang. Namun, kami bertekad dapat membersihkan Jakarta," katanya. Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta H Muhayar RM juga menegaskan bahwa warga Jakarta tidak perlu khawatir akan terjadi lagi penumpukan sampah di berbagai sudut kota seperti yang terjadi beberapa tahun lalu. "Tahun ini jauh lebih baik, sebab Dinas Kebersihan sudah menyiagakan petugasnya. Dulu itu terjadi tumpukan sampah di mana-mana karena TPA Bantar Gebang ditutup Pemerintah Bekasi. Akibatnya sekalipun petugas kebersihan ada, tetapi sampah tidak bisa dibuang ke TPA. Sekarang semuanya berjalan normal," tegas Muhayar. 6.000 ton per hari Sekalipun tiga hari menjelang hingga tiga hari setelah Lebaran jumlah sampah yang akan dibuang oleh warga DKI Jakarta yang mungkin saat itu sudah mulai berkurang akibat sebagian sudah mudik, tetapi jumlah sampah tetap saja tidak jauh berbeda. Sehari sebesar 6.000 ton. Semua itu tetap akan dapat terangkut hingga ke TPA Bantar Gebang. Hanya, kata Limbong, saat ini ia tengah berupaya untuk menyalurkan sebagian sampah warga Jakarta itu agar dapat dikelola secara mekanis, seperti yang dilakukan di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu di Bojong. "Jadi tidak sekadar ditumpuk seperti di Bantar Gebang,"katanya.(NIC) Post Date : 07 November 2004 |