|
DEPOK -- Keterbatasan anggaran sebabkan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Depok hanya menyiagakan petugas kebersihan di lokasi tertentu pada malam takbiran dan Idul Fitri. Menurut keterangan Komaruddin, Kepala Seksi Kebersihan Jalan dan Lingkungan DKP Depok kepada Republika, pada malam takbiran pihaknya hanya menerjunkan petugas di beberapa jalan protokol seperti Jl Margonda Raya, Jl H Juanda, dan Jl Dewi Sartika, termasuk sepanjang Jalan Raya Bogor dari Auri hingga Cibinong. Sedangkan pada hari Lebaran, petugas kebersihan hanya beroperasi di tiga kecamatan, yaitu, Sukma Jaya, Pancoran Mas dan Beji. ''Karena anggaran yang tersedia sedikit, pada malam takbiran kami hanya menempatkan petugas kebersihan di jalan-jalan protokol. Pada hari H hanya bertugas di tiga kecamatan,'' kata Komaruddin. Hari H yang dimaksud oleh Komaruddin adalah hari raya pertama. Lebih lanjut dia mengatakan, lokasi-lokasi tersebut dipilih karena berdasarkan pengalaman merupakan lokasi penyumbang sampah terbanyak. Jalan-jalan protokol, pada malam takbiran akan banyak dilalui warga. Sedangkan di Jl Dewi Sartika, lanjutnya, pada malam takbiran akan banyak ditempati para pedagang kaki lima hingga sampah di sana akan menumpuk. Sedangkan di tiga kecamatan tersebut, lanjutnya, warga yang melaksanakan sholat ied di pinggir jalan atau di mesjid lebih banyak di banding daerah lain. Petugas kebersihan yang terdiri dari pengemudi dan kernet truk sampah serta pesafon, tukang sapu jalan, tersebut, menurut Komaruddin, akan bertugas membersihkan sampah di jalan sejak pukul 23.00 hingga selesai sholat ied. Iis Aisah Ismail, Kabag TU DKP Depok, mengatakan, keterbatasan anggaran itu juga terkait dengan besar upah khusus yang diberikan kepada petugas kebersihan yang membersihkan sampah warga selama libur lebaran. Besar upah mereka untuk tahun ini tak jauh beda dengan upah tahun lalu. Untuk pengemudi truk sampah diberikan upah sebesar Rp 60 ribu, kernet sebesar Rp 55 ribu dan pesafon sebesar 50 ribu. Sedangkan pada tahun lalu untuk pengemudi sebesar Rp 60 ribu, kernet sebesar Rp 50 ribu, dan pesafon sebesar 40 ribu.''Upah tersebut di luar gaji bulanan dan THR,'' kata Iis. Di Bekasi, Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman Kota Bekasi akan menggelar Operasi Ketupat. Rencananya, operasi akan digelar mulai 14 hingga 21 November 2004. Menurut Kepala Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman (Kadis Bertaman) Kota Bekasi, Drs H Dedi Djuanda, operasi bertujuan untuk mengantisipasi tingginya volume sampah akibat aktivitas warga Kota Bekasi menghadapi Idul Fitri. '' Saya termasuk yang tidak dicutikan selama lebaran,'' tandas Dedi, Rabu (10/11). Kegiatan Operasi Ketupat ini ditempatkan pada 12 titik, antara lain Jl Ir H Juanda, Terminal Bekasi, Jl Cut Mutia dan titik-titik rawan sampah yang tersebar diseluruh Kota Bekasi. '' Biasanya sampah-sampah selama lebaran kebanyakan berasal dari sampah wilayah, termasuk sampah-sampah pasar, ''jelas Dedi. Menurut Dedi jumlah sampah tersebut bisa mencapai 140 kubik. Disbertaman juga menyiagakan petugas di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu dan pelayanan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) untuk mengantisipasi apabila ada yang meninggal dunia saat Idul Fitri.''Saat ini Disbertaman telah menyiapkan beberapa lubang untuk pemakaman,'' ujar Dedi. Laporan : c27/c26 Post Date : 12 November 2004 |