Dimulai, Perbaikan TPA Sarimukti

Sumber:Kompas - 09 Mei 2007
Kategori:Sampah Luar Jakarta
Bandung, Kompas - Perbaikan infrastruktur di Tempat Pembuangan Akhir atau TPA Sarimukti dimulai sejak awal minggu ini dengan pembangunan landasan truk sampah yang dilakukan Pemerintah Kota Cimahi. Hal yang sama juga dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Dinas Tata Ruang dan Permukiman Pemprov Jabar terkait dengan proyek ini juga akan melaksanakan program perbaikan infrastruktur dan komposting dalam waktu dekat. Adapun pembuatan tanggul dari tanah untuk mengatasi sampah yang longsor dari tempat penampungan pada 24 April sudah mencapai 50 persen. Tanggul setinggi 60 meter itu sudah bisa menahan gerakan sampah yang sebelum ditanggul bergerak 10-20 meter per hari.

"Trayek rit truk sampah juga sudah kembali normal sejak hari Senin (7/5), yaitu sekitar 250 rit per hari. Sejak blokade masyarakat hingga dua hari sebelumnya (Sabtu), jumlahnya berkisar di bawah 100 rit per hari," kata salah seorang petugas pencatat di TPA Sarimukti, Trisno, kemarin.

Menurut Kepala Bidang TPA Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung Dani Zakaria, ada kenaikan jumlah rit, dari 200 rit sebelum blokade menjadi 250 rit pascablokade. Pasalnya, tumpukan sampah di berbagai titik di Kota Bandung membutuhkan penanganan segera. Dari APBN

Sementara itu, penanganan TPA Sarimukti dari APBN masih menunggu kesiapan infrastruktur.

Menurut Kepala Sektor Infrastruktur dan Sanitasi Bandung Raya Dinas Tata Ruang dan Permukiman Jawa Barat Hasanuddin Hasibuan, pihaknya menangani sarana komposting dan pengalihan dari sistem pembuangan controlled landfill menjadi sanitary landfill dengan pengadaan geomembrane. Pengadaan buldoser untuk TPA Sarimukti juga sudah dilangsungkan.

Ia menambahkan, pada Desember 2006 pihaknya telah membeli dua mesin pembuat kompos dengan kemampuan produksi masing-masing 30 ton kompos per hari. Rencananya fasilitas tersebut akan diletakkan di tengah lokasi TPA. Akan tetapi, lokasi tersebut longsor sehingga dipindah ke dekat lokasi milik pos Perhutani.

"Kami juga harus membuat jalan operasional sehingga sampah yang dibuang di TPA Sarimukti dimulai dari bawah. Salah satu kendala adalah karakteristik tanah yang labil. Bahkan, ada salah satu bagian jalan yang membutuhkan rekayasa karena karakteristiknya mirip dengan Jalan Tol Cipularang," ujar Hasanuddin. (eld)



Post Date : 09 Mei 2007