Dikeluhkan, Sampah di Bekas TPS

Sumber:Suara Merdeka - 08 Februari 2010
Kategori:Sampah Luar Jakarta

TEGAL-Sampah yang menumpuk di bekas Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Pasar Langon yang terletak bersebelahan dengan SMA Negeri 3 Kota Tegal dikeluhkan oleh para pengajar sekolah tersebut.

Mereka minta pada Dinas Pemukiman dan Tata Ruang (Diskimtaru) agar setiap hari dapat mengambil sampah  atau membuatkan bangunan TPS di dekat Pasar Langon.

Menurut salah satu guru, Sujiyanti, banyak masyarakat yang sengaja membuang sampah, bahkan beberapa di antaranya warga dari Kabupaten Tegal.

Mereka beranggapan TPS tersebut masih aktif digunakan sehingga beranggapan akan diangkut oleh petugas kebersihan setiap hari. ”Nyatanya sampah di sini menumpuk berhari-hari dan tersebar ke mana-mana. Kami minta bantuan dari pemerintah menangani hal ini,”ujarnya, saat menerima rombongan Wakil Wali Kota Tegal Habib Ali Zainal Abidin SE, Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Sugeng Suwaryo SSos dan Kabid Pertamanan dan Persampahan, Dinas Pemukiman dan Tata Ruang (Diskimtaru), Haryana, Sabtu (6/2) lalu.

Lebih Senang Kepala SMA Negeri 3 Tegal, Wuryanto mengatakan, meski saat ini telah dibuatkan TPS baru yang letaknya di belakang sekolah, warga dan pedagang di Pasar Langon lebih senang membuang sampah di TPS lama yang bangunannya selalu terkunci. Sampah itu dibuang di luar bangunan.

Keengganan warga membuang sampah di TPS baru, menurut Wuryanto, karena bangunan TPS tersebut  letaknya berdekatan dengan makam. Sehingga pedagang yang berjualan sampai larut malam takut membuang sampah.  Saat meninjau bangunan TPS yang baru, Wakil Wali Kota merasa prihatin. Sebab sampah yang dibuang berserakan di luar bangunan TPS dan menimbulkan bau tidak sedap.

Kabid Pertamanan dan Persampahan, Dinas Pemukiman dan Tata Ruang (Diskimtaru), Haryana, menyebutkan pengambilan sampah sudah dilakukan rutin tiap hari. Untuk menangani sampah, pihaknya meminta agar masyarakat juga berperan serta dengan membuang sampah di tempatnya. ”Kalau membuangnya di luar bangunan, jelas sampah akan berserakan ke mana-mana. Belum lagi nanti ada pemulung,” sebutnya.

Selain meninjau SMA Negeri 3 Tegal , rombongan juga meninjau terminal, UPTD Persampahan, Stasiun Besar dan calon lokasi Rusunawa di Jalan Sawo. Menurut Sugeng Suwaryo, selain memantau lokasi - lokasi  yang menjadi titik pantau penilaian Adipura juga memantau lokasi yang berpotensi terjadi pencemaran udara yang bersumber dari emisi gas buang sumber bergerak seperti di perempatan Maya dan Stasiun Besar.

Dari tinjauan tersebut, Sugeng menilai masih perlunya digalakkan penghijauan di sejumlah lokasi seperti di Stasiun Besar , Terminal dan perempatan Maya.  Hal ini dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara yang berdampak pada kesehatan. (H45-61)



Post Date : 08 Februari 2010