|
REMBANG - Para pelanggan Perusahaan Daerah Air Munum (PDAM) Rembang, terutama yang mendapat suplai air dari Embung Banyukuwung, akhir-akhir ini mengeluh. Mereka kesulitan mendapatkan air yang memenuhi standar kesehatan. Air yang dari pipa keadaannya keruh dan tak jarang bercampur lumpur. ’’Coba lihat sendiri, masak air PDAM seperti air comberan. Kalau kualitas airnya seperti ini terus, ya sama halnya meracuni warga,’’ kata Harjono, pelanggan yang mendapat suplai air dari Embung Banyukuwung. Dia mengaku belum pernah menggunakan air PDAM untuk kebutuhan minum atau memasak. Alasannya karena takut terkena penyakit. ’’Air PDAM ini cuma saya gunakan untuk mandi, itu pun tidak rutin. Kalau airnya keruh ya lebih baik mandi dengan air sumur,’’ katanya. Mereka sudah lama mengeluhkan kualitas air yang kurang memenuhi standar kesehatan. Bahkan permasalahan itu sudah berkali-kali disampaikan kepada PDAM. Namun kenyataannya sampai sekarang belum ada perubahan. Artinya airnya masih sering bercampur dengan lumpur. Debit berkurang Dalam wawancaranya, Sumijan membeberkan pengalamannya selama menjadi pelanggan PDAM. Sudah berkali-kali dirinya menjumpai lumpur yang keluar bersama air dari sambungan pipa transmisi di rumahnya. Direktur PDAM, Guswahid ST belum berhasil dihubungi. Namun beberapa karyawan PDAM membenarkan musim kemarau terjadi penurunan debit air Embung Banyukuwung. Akibatnya, ketika air dipompa, yang keluar kurang jernih. (jl-76) Post Date : 09 Juni 2008 |