Diguyur Hujan Satu Malam Kota Medan Banjir

Sumber:Media Indonesia - 07 September 2009
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

Hujan yang mengguyur ibu kota Sumatra Utara (Sumut), sejak Sabtu (6/9) petang hingga kemarin, membuat sejumlah sungai meluap. Akibatnya, ribuan rumah terendam serta tiga warga hilang terbawa arus.

Luapan sungai tidak hanya merendam permukiman warga, tetapi jalan di depan rumah dinas Wali Kota Medan dan Gubernur Sumut pun tidak bebas dari genangan.

Pantauan Media Indonesia di beberapa lokasi, banjir dengan ketinggian 50 sentimeter sampai 100 sentimeter menutupi ruas jalan di Jl Krakatau, Jl Serdang, Jl HM Yamin, depan stasiun kereta api, Jl Imam Bonjol, Jl Sudirman (depan rumah dinas Wali Kota dan Gubernur), Jl S Parman, dan seluruh Padang Bulan.

Banjir juga menggenangi hunian di kawasan Perumnas Simalingkar, Perumnas Helvetia, Perumnas Mandala, Jl Brigjen Katamso.

Tak urung, banyak mobil dan sepeda motor yang mogok, terjebak banjir. Macet pun tak terelakkan.

Sebenarnya, pemerintah setempat telah berupaya mengatasi banjir dengan melakukan pengerukan parit secara besar-besaran untuk memperlancar air hujan, selanjutnya disalurkan ke Sungai Deli dan Sungai Denai yang melintasi kota itu. Anehnya, sampah dan tanah hasil kerukan itu dibiarkan menumpuk begitu saja di dekat parit.

Sebelumnya, Firman, Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi dan Geofisika Bandara Polonia Medan telah memprediksi sejumlah daerah di Sumut dalam beberapa hari ke depan, menjelang Lebaran, akan diguyur hujan lebat hingga berpotensi menimbulkan banjir.

Bahkan beberapa daerah seperti Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, dan Mandailing Natal bisa terjadi longsor apabila hujan berlangsung lama dengan intensitas yang tinggi.

Daerah-daerah yang masih berpotensi diguyur hujan antara lain Kota Medan, Langkat, Kabupaten Serdang Bedagai, Deli Serdang, hingga daerah-daerah di Pantai Barat.
Kalau curah hujan turun dengan intensitas yang tinggi dan merata di satu daerah, hal itu bisa dipastikan akan terjadi banjir.

Apalagi kondisi sungai dan saluran air di perkotaan masih banyak sampah dan terjadi pendangkalan sehingga bila volume air turun cukup lama secara merata akan menimbulkan banjir. Seperti yang terjadi dalam beberapa hari belakang an, daerah-daerah di dataran tinggi juga sudah mulai menunjukkan adanya longsor kecil-kecilan.

`'Makanya dalam beberapa hari ke depan kondisi cuaca masih akan berpotensi dilanda hujan,'' ujarnya.

Ia menambahkan, Kabupaten Mandailing Natal, Tapanuli Selatan, dan Tapanuli Utara juga harus diwaspadai terjadi longsor karena banyak perbukitan terjal di pantai barat yang mengalami penggundulan.

Kondisi cuaca seperti saat ini, jelasnya, akibat adanya gangguan di Laut Cina Selatan dan Sumut sendiri masih dalam kondisi pancaroba. Artinya peralihan dari musim panas atau kemarau menuju musim hujan dimulai pertengahan September. (BS/YN/N-1)



Post Date : 07 September 2009