Diare Serang Puluhan Warga Pacitan

Sumber:Jurnal Nasional - 07 Januari 2011
Kategori:Sanitasi

Akibat sumber air tercemar bakteri, selama sepekan terakhir puluhan warga Desa Ponggok, Kecamatan Kota Pacitan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur (Jatim) terserang diare. Meski kini penderita berangsur-angsur sembuh namun Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat terus melakukan penyuluhan dan membagikan bubuk kaporit ke warga.

"Selama tiga hari saya kena diare. Di sekitar sini ada 31 warga yang terserang," kata Soimin, warga setempat, Kamis (6/1).

Hal serupa juga dialami Tia Rindiani, warga lainnya. Menurutnya, beberapa hari kemarin tiba-tiba perutnya terasa sakit, disertai mual dan muntah. Karena itu keluarganya kemudian membawanya ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan. "Kini sudah sembuh. Saya juga tidak tahu pasti penyebab diare yang saya alami," ungkapnya.

Menurut tenaga sanitarian dari Pukesmas Tanjungsari Siti Chalimah yang berada di lokasi mengatakan, diare yang menjangkiti warga akibat sumber air tercemar bakteri e-coli. Meski demikian harus dilakukan penelitian kembali untuk menentukan bakteri ecoli jenis apa yang mencemari. "Yang jelas air tidak memenuhi syarat. Tetapi perlu penelitian lebih lanjut guna menentukan secara spesifik jenis bakterinya," kata dia.

Lebih lanjut Siti menjelaskan, tercemarnya sumber air warga diduga kuat karena kebiasaan buruk warga yang sering buang air besar sembarangan. Sehingga ketika hujan turun, kotoran terbawa dan meresap ke sumber air.

"Ada juga yang sudah punya sumur. Tetapi konstruksinya belum sempurna sehingga, ketika hujan, masih bercampur dengan kotoran," tuturnya.

Data di Dinkes mencatat dari sekitar 96 kepala keluarga (KK) hanya enam orang di antaranya yang mempunyai jamban sehat. Sebanyak 33 KK punya jamban jenis cemplong dan 58 KK lainnya masih sering buang air besar di sembarang tempat. Seperti di kebun atau halaman sekitar rumah.

Diakui Siti, untuk jangka pendek, pihaknya kini terus berupaya memberikan pengobatan pada warga yang mengeluhkan sakit dengan gejala mirip diare. Tidak itu saja, tiap-tiap warga juga diberi bubuk kaporit untuk membunuh bakteri yang ada dalam air minum.

"Untuk memberikan pemahaman dan menggungah kesadaran warga butuh waktu lama," ucapnya.

Saat ini, selain memberikan penyuluhan pola hidup bersih dan sehat Dinkes juga terus memeriksa kualitas air. Selain itu setiap warga mendapatkan bantuan dua truk tangki air bersih untuk kebutuhan konsumsi sehari-hari hingga sumber-sumber air bersih setempat dinyatakan aman.



Post Date : 07 Januari 2011