|
JEMBER -- Penyakit diare semakin mewabah di wilayah Jember dan Bondowoso. Di Jember, wabah diare terjadi di lima desa yang ada di Kecamatan Bangsalsari. Sedangkan di Bondowoso, wabah muntaber terjadi di Desa Kupang, Kecamatan Pakem-Bondowoso. Data yang diperoleh Tempo di Posko Darurat Dinas Kesehatan Jember menyebutkan, hingga saat ini tercatat 59 warga dari lima desa itu terserang muntaber. "Saat ini ada 24 orang yang masih rawat inap. Sisanya rawat jalan," kata Kepala Hubungan Masyarakat Dinas Kesehatan Jember Yumarlis kemarin. Para korban diare itu terdiri atas anak balita hingga orang dewasa. Korban terbanyak berasal dari Dusun Sumberjajar dan Dusun Dukuh I Desa Banjarsari. Wabah diare di dua dusun itu terjadi sejak akhir pekan lalu. Wabah itu telah menyebabkan Supat, 70 tahun, dan Sulami, 45 tahun, warga dua dusun itu, meninggal dunia. Untuk mencegah mewabahnya penyakit itu, Dinas Kesehatan Jember mengerahkan 20 petugas medis. Selain merawat penderita, petugas dikerahkan untuk mengkoordinasikan warga membersihkan lingkungan rumah. "Informasi petugas di lapangan, di satu dusun hanya ada dua hingga empat yang punya jamban. Selebihnya menggunakan air sungai," kata Yumarlis. Adapun di Desa Kupang, Kecamatan Pakem-Bondowoso, saat ini ada 27 warga yang dirawat inap di puskesmas dan 42 warga dirawat jalan. "Dua warga dirujuk ke RSUD dr Kusnadi karena kondisi badannya menurun drastis," kata Kepala Puskesmas Pakem dr Setyo Kusworo. Setyo memperkirakan penyebab wabah diare di desa itu adalah pola hidup warga yang mengkonsumsi air mentah dari sumur. MAHBUB DJUNAIDY Post Date : 12 Juli 2008 |