|
JAKARTA - Badan dunia untuk anak-anak dan pendidikan (UNICEF) menyatakan diare masih menjadi penyakit pembunuh bayi di bawah usia lima tahun (balita) terbesar di dunia. Hasil survei UNICEF pada 2001 menunjukkan setiap detik satu balita meninggal karena diare. Menurut Direktur Jenderal Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan I Nyoman Kandun, diare dapat dicegah dengan perilaku higiene, salah satunya dengan mencuci tangan. "Cuci tangan pakai sabun mengurangi risiko diare 47 persen," katanya di gedung Departemen Kesehatan kemarin. Mencuci tangan juga efektif untuk mencegah penyebaran berbagai penyakit menular, seperti infeksi saluran pernapasan akut dan flu burung. Masalahnya, masih banyak orang tak terbiasa mencuci tangan. Survei Program Pelayanan Kesehatan pada 2006 menunjukkan hanya 3 persen masyarakat yang menggunakan sabun setiap mencuci tangan. Survei itu juga menunjukkan hanya 12 persen penduduk mencuci tangan setelah buang air besar, 9 persen setelah membantu bayi buang air besar, 14 persen sebelum makan, 7 persen sebelum memberi makan bayi, dan 6 persen sebelum menyiapkan makanan. Pemerintah, kata Kandun, akan mengadakan pertemuan dengan semua kepala daerah untuk menggiatkan perilaku mencuci tangan pada 30 Oktober mendatang. Pemerintah daerah diperlukan untuk membantu menciptakan lingkungan yang sehat dan kondusif. "Perilaku ini harus bisa menyentuh masyarakat terbawah," katanya. PRAMONO Post Date : 28 Agustus 2007 |