Diare Menyerang Jawa Barat dan Banten

Sumber:Koran Tempo - 11 Februari 2009
Kategori:Sanitasi

SERANG -- Cuaca yang tidak menentu menjadi salah satu penyebab mudahnya penyakit diare menyerang warga Jawa Barat dan Banten. Hingga bulan kedua tahun ini saja, jumlah penderita diare di dua provinsi itu meningkat tajam, hampir 50 persen. "Di Serang, hingga Februari sudah 128 pasien diare. Bahkan ada bayi 10 bulan meninggal karena diare dan terlambat diobati," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Banten Agus Tarmedi Pradja di Serang kemarin. 

Agus juga menyebut, tahun lalu terdapat 222 ribu kasus diare se-Provinsi Banten. Dari jumlah itu, 74 di antaranya meninggal. Agus juga menyebut, setidaknya ada sejumlah daerah yang disebut endemis di Serang. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Serang Encep Mukardi, ada 34 kecamatan yang terkena. "Penyebabnya adalah perilaku hidup tak sehat. Seperti kebiasaan mencuci tangan sebelum makan. Pengaruh lingkungan juga sangat berpengaruh," ujarnya.

Penderita diare di Jawa Barat mencapai angka fantastis. Pada 2008, jumlah penderitanya mencapai angka 21 juta orang. Bahkan 799 orang di antaranya meninggal, paling banyak berusia 1-4 tahun. "Penyebabnya, makanan tidak higienis dan terlambat dirujuk ke rumah sakit," ujar Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jawa Barat Wahyu Suryaputra.

Sebaran penyakit diare di provinsi ini juga mengkhawatirkan. Sesuai dengan perhitungan, diperkirakan setiap orang terkena diare sekali atau dua kali dalam setahun.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Alma Lucyati meminta warga mengubah pola hidup tak sehat serta mengubah kondisi sanitasi dan lingkungan.

Provinsi Banten mengalokasikan dana Rp 200 juta melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk pengadaan tablet zink dan oralit. Anggaran ini ditingkatkan dua kali lipat akibat maraknya kasus diare di provinsi ini. MABSUTI IBNU | ANWAR SISWADI



Post Date : 11 Februari 2009