|
Sukabumi, Kompas - Jumlah penderita diare yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah R Syamsudin, Kota Sukabumi, meningkat setelah libur Lebaran ini. Pergantian musim dan pola makan yang tidak sehat menjadi penyebabnya. Staf Humas Rumah Sakit Umum Daerah R Syamsudin, Yeni Suwarni, Jumat (19/10), mengatakan, jumlah penderita diare selama 6-12 Oktober 2007 sebanyak 35 orang. Namun, selama 13-17 Oktober 2007 jumlah pasien yang dirawat menjadi 60 orang. Pasien yang dirawat di RSUD R Syamsudin merupakan pasien yang berasal dari Kota dan Kabupaten Sukabumi. Kepala Subdinas Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Rita Fitrianingsih mengatakan, peningkatan jumlah pasien diare setelah Lebaran ini bisa dipengaruhi pola makan yang tidak sehat. Selain itu,kesehatan lingkungan yang masih buruk. Banyak warga Sukabumi yang tidak memiliki jamban atau prasarana air bersih yang memadai. Pada musim kemarau masyarakat makin banyak yang sulit mendapatkan air bersih karena ketersediaannya menyusut, sumur kering dan distribusi air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) terbatas." Akibatnya, sebagian masyarakat mengonsumsi air yang tidak bersih, dan berpotensi terkena diare," ujar Rita. Data PDAM Kota Sukabumi pada September 2007 menunjukkan, produksi air bersih tinggal 220 liter per detik dari seharusnya 563 liter per detik. Penurunan itu berdampak pada suplai untuk masyarakat. Selama ini PDAM Kota Sukabumi bergantung pada ketersediaan air baku pada 15 sumur di Kota Sukabumi dan sumber air di Kabupaten Sukabumi, Jumlah pelanggan 21.724 keluarga. (aha) Post Date : 20 Oktober 2007 |