|
Martapura, BPost Selain serangan DBD yang terus mewabah, Kabupaten Banjar kini terancam penyakit diare. Apalagi pada Jumat (16/12) satu penderita atas nama Zainal Abidin (9) warga Pingaran Ulu, Astambul meninggal dunia. Karenanya, Dinkes Banjar terus mengoptimalkan kinerjanya, dan harus kerja ekstra keras melakukan penanganan terhadap penyakit-penyakit yang muncul di musim penghujan ini, seperti DBD dan diare. Dari data Dinkes Banjar, Desember ini setidaknya sudah ada sepuluh warga yang terserang diare, dan satu korban meninggal, Zainal Abidin. Zainal dilarikan ke IGD RSUD Ratu Zalekha pada Kamis (16/12) sore. Ia diketahui sudah dalam kondisi dehidrasi berat saat tiba di rumah sakit. Tapi beberapa saat setelah menjalani perawatan bocah itu menghembuskan nafas terakhirnya. "Saat ini kita sedang mencoba untuk mengetahui penyebab kematian itu, apakah karena keterlambatan dibawa berobat atau bagaimana. Kalau karena keterlambatan untuk dibawa berobat, berarti masyarakat masih belum mengerti betul tentang diare ini, dan kita harus lebih giat lagi mengadakan penyuluhan," jelas Kadinkes Banjar drg Rosihan Adhani MS, kemarin. Ia mengharapkan, agar pada musim penghujan ini masyarakat lebih berhati-hati lagi dalam mengkonsumsi air bersih dan makanan, agar terhindar dari penyakit diare. "Biasakan mencuci tangan sebelum makan dan setelah buang air besar. Kemudian biasakan meminum air masak dan menjaga anak-anak jajan sembarangan, atau makanan yang terbuka," ujarnya. Disamping itu, orangtua juga diharapkan untuk lebih memperhatikan pola jajan anak-anak. Diimbau pula agar memperhatikan jajanan anak-anak. Diare ditandai dengan berak encer lebih dari 3 kali sehari. Jika ditemukan gejala tersebut, maka segera berikan oralit atau cairan sejenisnya sebanyak mungkin. "Kalau perlu bawa dan periksakan secepatnya ke Puskesmas, dokter atau rumah sakit terdekat," katanya. adi Post Date : 20 Desember 2005 |