Diare di TTS, 37 Balita Dirawat

Sumber:Suara Pembaruan - 17 Oktober 2007
Kategori:Sanitasi
[KUPANG] Saat ini wabah diare sedang mengganas di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT). Hingga Rabu (17/10), tercatat 37 bayi berusia di bawah lima tahun (balita) yang sempat menjalani perawatan secara intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) SoE. Sebagian besar sudah dinyatakan sembuh dan kini masih tersisa tujuh balita yang belum pulih.

Kepala Dinas Kesehatan TTS, dr Markus Ng Righuta mengatakan, meningkatnya kasus diare tersebut disebabkan rota virus. Selain itu, keterbatasan ketersediaan air bersih dan kebersihan lingkungan yang kurang terjaga menjadi pemicu munculnya penyakit diare. Itulah sebabnya warga harus rajin membersihkan lingkungan dan mengkonsumsi air yang sudah dimasak.

Dikatakan, sebelum memasuki masa cuti bersama menjelang Lebaran, para petugas Puskesmas sudah diingatkan untuk mewaspadai kemungkinan munculnya berbagai penyakit menular sepereti diare dan muntaber dalam musim kemarau panjang seperti ini. Apalagi, kondisi cuaca yang panas disertai hembusan angin yang menerbangkan banyak debu yang ada rota virusnya.

Dijelaskan, tujuh balita yang masih ditangani tim medis tersebut masing-masing Riswadi Achmad, Defriti Halla, Natalia Missa, Putra Sesfao, Leonardo Misa, D Tallo dan Putri. Mereka dirawat secara gratis karena orang tuanya memiliki Kartu Asuransi Kesehatan Keluarga Miskin (Askeskin). Persediaan cairan infus dan obat-obatan masih mencukupi.

Terpaksa

Secara terpisah Yuliana, ibu Leonardo Misa mengatakan, anaknya terpaksa dilarikan ke RSUD karena Puskesmas yang ada dekat rumahnya di Benlutu ternyata tutup karena petugasnya tidak berada di tempat. Kalau menunggu petugas Puskesmas, kondisi anaknya akan semakin kritis karena sudah terserang diare sejak malam harinya.

Dikatakan, meskipun berasal dari keluarga petani sederhana di Benlutu, namun keluarganya memiliki Kartu Askeskin. Sehingga, tidak ada biaya selama anaknya menjalani perawatan di RSUD. Ia tidak membayangkan, bagaimana nasibnya jika tak ada program pemerintah yang memperhatikan kesehatan keluarga miskin dengan menyediakan kartu askeskin. [120]



Post Date : 17 Oktober 2007