Diare di Sumsel Dinyatakan sebagai KLB

Sumber:Kompas - 29 Oktober 2012
Kategori:Sanitasi
PALEMBANG, KOMPAS - Diare disertai muntah yang menjangkiti dua desa di Sumatera Selatan dinyatakan sebagai kejadian luar biasa (KLB) karena tingginya kematian dalam waktu singkat. Pemerintah Provinsi Sumsel membentuk tim gerak cepat terpadu serta berupaya melokalisasi penyakit agar tak meluas. Korban sakit masih bertambah, tetapi laju penularan sudah melambat.
 
Kepala Desa Rantau Bayur, Kabupaten Banyuasin, Irwanto, Minggu (28/10), mengatakan, ada satu penderita baru yang masuk ke posko kesehatan darurat di desa itu. Lima penderita lain dirujuk ke rumah sakit.
 
Diare menyerang Desa Kandis di Kabupaten Ogan Ilir dan Desa Rantau Bayur di Kabupaten Banyuasin. Hingga Sabtu, jumlah penderita diare 203 orang, yakni 161 orang di Rantau Bayur dan 42 orang di Kandis.
 
Penyakit yang berjangkit selama sepekan ini menyebabkan 8 orang meninggal, 3 orang di Kandis dan 5 orang di Rantau Bayur.
 
Hingga berita disusun, sumber penularan dan penyebab diare masih diteliti di laboratorium. Dinas Kesehatan Sumsel telah mengambil 16 contoh air di setiap desa untuk diteliti secara kimia dan biologi.
 
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Matdani Nurcik menjelaskan, dugaan sementara, penularan bersumber dari air yang terkontaminasi kuman penyebab diare. ”Warga menggunakan air sungai dan air sumur,” ujarnya.
 
Desa Kandis terletak di tepi Sungai Ogan, sedangkan Desa Rantau Bayur di tepi Sungai Musi. Di kedua desa, fasilitas air bersih masih minim. Sanitasi juga rendah karena sungai digunakan untuk mencuci alat makan sekaligus mandi-cuci-kakus.
 
Dinas Kesehatan Sumsel telah menyalurkan kaporit dan penjernih air cepat guna sterilisasi sumur-sumur warga.
 
Asisten III Bidang Kesejahteraan Daerah Sumsel Ahmad Najib mengatakan, biaya perawatan semua korban digratiskan dengan program kesehatan gratis Sumsel. (IRE)


Post Date : 29 Oktober 2012