Diare Ancam Warga Lereng Merapi

Sumber:Suara Merdeka - 20 Desember 2010
Kategori:Sanitasi

KLATEN-Warga di wilayah lereng Gunung Merapi Kecamatan Kemalang yang baru saja pulang dari pengungsian terancam serangan diare. Pasalnya dari hasil survei Dinas Kesehatan, kandungan bakteri coli di sumur dan penampungan air milik warga melebihi ambang batas normal 50/ 100 ml air.

Kepala Dinas Kesehatan, Pemkab Klaten, dokter Ronny Roekmito M Kes menjelaskan Dinas menggelar survei di sembilan lokasi sebagai sampel. ''Lokasi yang dipilih adalah desa-desa teratas yang sempat mengungsi saat letusan,'' jelasnya, Minggu (19/12). Dari sembilan titik survei di Desa Sidorejo, Kendalsari, Tegalmulyo, Balerante dan Panggang kandungan coli berlipat di atas ambang batas normal. Bahkan jumlahnya mencapai 100 kali lipat batas normal.

Dengan temuan itu, Dinas sudah berkoordinasi dengan semua perangkat mulai dari Kecamatan Kemalang, Puskesmas dan kepala desa. Warga diminta tidak cemas dengan temuan itu tetapi diharapkan tetap tenang dan memasak air sesuai prosedurnya. Bakteri coli akan mati jika air direbus sampai mendidih dengan suhu 100 derajat. Selama prosedur memasak air dilakukan dengan benar, tidak akan ada serangan di tengah warga.

Penyebab tingginya kandungan coli sendiri, kata dia, belum bisa dipastikan. Namun yang jelas kandungan bakteri penyebab diare tersebut tinggi bukan karena abu vulkanik. Abu vulkanik Gunung Merapi yang sempat menerjang permukiman warga tidak menyebabkan meningkatnya jumlah coli secara signifikan di bak warga.

Cuaca Lembab Bisa jadi, lanjut Ronny, kandungan itu tinggi karena bak dan sumur tidak bersih. Untuk langkah tindakan, Dinas dalam waktu dekat akan mendrop kaporit ke desa sehingga dapat digunakan mengantisipasi ancaman sementara di sumur warga. Selain bakteri coli, yang perlu diwaspadai warga adalah lalat. Di Desa Balerante, Dinas masih menemukan adanya lalat bangkai yang berterbangan dari Kecamatan Cangkringan, DI Yogyakarta. Lalat bisa menyebabkan diare sehingga Dinas akan melakukan penyemprotan ulang dalam waktu dekat.

Dari segi jumlah penderita, Kepala Puskesmas Kemalang, dokter Rudy Hendrtano mengungkapkan jumlah pasien diare sedikit dibanding ISPA. ''Hanya jumlah pastinya bulan ini belum direkap,'' jelasnya.  Puskesmas sendiri setelah kepulangan pengungsi sudah menggelar survei sampel air tetapi hasilnya belum diketahui.

Anggota DPRD dari F PKS, drh Suharno dalam kondisi cuaca lembab semua penyakit rawan menjangkit. Apalagi bagi warga di lereng yang kondisinya baru saja pulang dari pengungsian. ''Sanitasi warga sangat perlu diwaspadai saat musim hujan saat ini,'' ungkapnya. Dengan cuaca lembab daya kekebalan tubuh makhluk hidup menurun sehingga jika ada bakteri bisa menyebabkan sakit.(H34-34)



Post Date : 20 Desember 2010