|
SURABAYA (SINDO) Penyakit diare kembali mengancam Kota Surabaya. Kali ini menyerang anak-anak di kawasan Surabaya Timur. Dalam sehari,pasien diare anak di RS dr Soewandhie mencapai 62 orang. Sejak pukul 09.00 WIB kemarin, RS dr Soewandhie tidak mampu lagi menampung pasien yang terus berdatangan. Maklum,kapasitas ruangan RS dr Soewandhie hanya mampu menampung 48 pasien. Sedangkan pasien yang datang melebihi kapasitas. Hasilnya, 14 pasien harus rela ditempatkan di lorong rumah sakit menggunakan brankar atau tempat tidur tambahan. Meski sudah ditempatkan dilorong, pasien tetap saja terkesan berdesakan. Pasalnya, lorong Instalasi Rawat Darurat (IRD) RS dr Soewandhie sangat sempit. Direktur RS dr Soewandhie dr Lilian Anggreini menuturkan, dalam dua-tiga hari terakhir, pasien diare anak terus mengalami peningkatan. Sampai kemarin, ada 254 pasien diare anak yang dirawat intensif di RS dr Soewandie. Jumlah itu diprediksi terus meningkat sampai akhir Januari. Kalau Desember 2007, jumlah pasien diare anak mencapai 292. Kalau sekarang terus meningkat,berarti jumlah pasien jauh meninggalkan jumlah Desember 2007,ujar Lilian,kemarin. Lilian menilai, pasien yang membeludak di RS dr Soewandhie disebabkan minimnya fasilitas tempat perawatan. Sehingga pasien baru tidak langsung mendapatkan tempat, karena pasien lama belum diizinkan pulang. Pasien baru harus menunggu kepulangan pasien lama, yang lebih dulu memenuhi ruang perawatan.Untuk menyiasati membeludaknya pasien ini, pihaknya menempatkan dua pasien dalam satu ranjang. Keputusan itu diambil karena pasien diare yang datang adalah anakanak, sehingga satu ranjang bisa dibagi berdua. Pasien yang berobat kebanyakan berasal dari wilayah Tambak Sari, Sidotopo,Kenjeran, serta Wonokusumo. Daerah-daerah tersebut adalah langganan penyakit diare di Surabaya. Kepala Bidang Pengembangan dan Informasi RS dr Soewandhie Slamet Santoso menambahkan,pihak RS menyediakan 20 ekstra bed yang siap dipakai sewaktu-waktu. Sehingga RS tidak sampai menolak kedatangan pasien diare. Diare mulai awal tahun memang didominasi anak-anak.Sekarang saja pasien diare dewasa hanya ada empat orang,ungkapnya. (aan haryono) Post Date : 22 Januari 2008 |