|
Solo, Kompas - Hujan yang mengguyur sejak Senin siang (27/12) mengakibatkan daerah Solo dan Cilacap, Jawa Tengah, dilanda banjir. Sekitar 118 rumah di Kelurahan Jagalan dan Kampung Sewu, Kecamatan Jebres, Solo, terendam. Genangan air yang masuk ke rumah-rumah penduduk mencapai ketinggian satu meter. Hujan yang berlangsung selama hampir 11 jam, sejak pukul 13.00, ini membuat Kali Boro meluap. Kali yang bermuara di Sungai Bengawan Solo itu sebenarnya sudah dilengkapi pintu air untuk mengatur elevasinya. "Mengingat debit Sungai Bengawan Solo ternyata lebih tinggi dari Kali Boro, maka pintu air tidak mungkin dibuka. Akibatnya, air dari beberapa wilayah kota yang mengalir ke Kali Boro tidak bisa mengalir ke Sungai Bengawan Solo," kata Camat Jebres Subagiyo. Hujan yang berlangsung lama dan cukup deras membuat Kali Boro tidak mampu menampung air. Akibatnya, air sungai meluap ke permukiman di wilayah Kelurahan Jagalan dan Kampung Sewu. Luapan air mulai menggenangi rumah penduduk sekitar pukul 24.00. Sekitar 78 rumah, yang dihuni 90 kepala keluarga, di Kelurahan Jagalan tergenang air. Wilayah yang cukup padat penduduknya, yakni di RT 3 RW 14 dan RT 3 RW 15, tergenang banjir hingga satu meter. Sementara itu, lima desa di Kecamatan Wanareja, Cilacap bagian barat, digenangi banjir kiriman akibat meluapnya Sungai Citanduy, salah satu sungai terbesar di Jawa Barat yang bermuara di perairan Segara Anakan. Banjir kiriman itu menggenangi puluhan rumah penduduk Desa Tarisi, Adimulya, Bantar, Malabar, dan Desa Laimbangan. "Sekitar 100 hektar tanaman palawija dan 30 hektar tanaman padi yang siap panen juga terendam banjir," ungkap Untung Sukowibowo, Camat Wanaraja, Selasa kemarin. (j08/nts) Post Date : 29 Desember 2004 |