|
PAREPARE -- Krisis listrik yang melanda Sulsel beberapa hari belakangan, ternyata berdampak buruk terhadap suplai air minum di Parepare. PDAM Parepare tak sanggup lagi mengalirkan air selama 24 jam. Pada daerah-daerah tertentu bahkan hanya bisa terlayani selama tiga jam. Kepala Bagian Transmisi dan Distribusi PDAM Parepare, Sudirman, ditemui Fajar menjelaskan, saat ini ada empat lokasi stasiun penyaluran air di Parepare yang mengalami gangguan distribusi yakni; Soreang, WekkeE, Jl Jenderal Sudirman dan Stasiun Induk Takalao. Ke empat stasiun ini menggunakan listrik untuk mendistribusikan pasokan air kepada pelanggan. Menurut Sudiman, kondisi sekarang hanya bisa mengalirkan air pada jam-jam tertentu. "PDAM tak bisa berbuat banyak karena kondisi ini di luar kemampuan PDAM. Kami mohon maaf bila pelayanan kurang maksimal," kata Sudirman. Dijelaskan Sudirman, bila listrik padam satu jam, maka distribusi air akan menurun hingga 216 kubik per detik. Apalagi dengan topografi Parepare yang berbukit menjadi permasalahan tersendiri. Di Parepare terdapat kurang lebih 14 ribu pelanggan yang tersebar di tiga kecamatan. Terdapat enam Intalasi Perjernihan Air (IPA) bersumber dari Sungai Solo Karajae yang juga menggunakan tenaga listirik untuk memompa air dan beberapa sumur dalam (pompa) yang melayani warga. "Jadinya, jika mesin air padam selama satu jam, PDAM memerlukan waktu enam jam agar suplai air kembali normal," tandasnya. Untuk itu Sudirman mengharapkan pemadaman listrik bergilir yang dilakukan PLN dapat disampaikan kepada pihak PDAM, agar dapat segera diantisipasi. PLN memberikan pengumuman di media massa agar, jadwal pemadaman bisa diketahui," katanya. Post Date : 03 Agustus 2005 |