Di Kota Seribu Sungai, Satu Drum Air Sungai Rp 25.000

Sumber:Kompas - 22 September 2009
Kategori:Air Minum

BANJARMASIN, KOMPAS.com -— Krisis air bersih yang melanda kawasan pesisir Kalimantan Selatan semakin parah. Di kota yang sering dijuluki Seribu Sungai itu, untuk mendapatkan satu drum air sungai, warga harus mengeluarkan uang Rp 25.000.
    
Warga Desa Sungai Musang, Kamah, di Banjarmasin, Selasa (22/9), mengatakan, warga di tiga desa yaitu Bakambat, Tanipah, dan Sungai Musang Kecamatan Aluh Aluh, Kabupaten Banjar, kini sedang kesulitan mendapatkan air bersih.
    
Kondisi tersebut terjadi karena sejak musim kemarau, air laut masuk ke sungai sehingga air Sungai Barito yang selama ini menjadi satu-satunya sumber mata air warga menjadi asin. Dengan demikian, kata dia, warga tidak mungkin menggunakannya untuk mencuci dan memasak.
    
Sementara air sumur juga terasa asin dan jaringan pipa PDAM belum tersedia. Menurut Kamah, satu-satunya harapan warga setempat adalah membeli air tawar dari pedagang keliling yang menggunakan kelotok (perahu bermesin).
    
"Air yang mereka jual bukan air PDAM, tapi air sungai yang masih keruh dari Sungai Tabuk, Banjarmasin," ujarnya.
    
Menurut Kamah, sebelum dimasak menjadi air minum, warga harus menjernihkan air sungai tersebut dengan obat penjernih air atau biasa disebut "tawas". Selain krisis air bersih, desa-desa yang berada di pesisir Kalsel juga terancam gagal panen akibat kemarau berkepanjangan.
    
Menurut Hj Suhrah, warga Banjarmasin yang memiliki beberapa hektar sawah di muara Barito, jika sampai Oktober hujan belum turun maka petani tidak bisa menabur benih. "Paling lambat Oktober petani sudah harus menabur benih, jika tidak, musim tanam tahun ini bisa gagal," katanya. ABI



Post Date : 22 September 2009