|
PEMALANG (KR) - Balita warga Pemalang yang terserang penyakit diare mencapai 910 anak. Dari jumlah tersebut 13 diantara meninggal dunia. Penyebabnya mayoritas masalah lingkungan yang kurang sehat, sisanya akibat pola makan ibu kandung dari balita itu yang kurang teratur. Jumlah itu terhitung sejak Januari hingga Oktober 2005 lalu. Bahkan hingga Kamis (22/12) masih ada beberapa balita yang dirawat di RSUD Dr M Ashari, Pemalang. Menurut Kepala Humas RSUD dr M Ashari Pemalang, Romdhon ketika dihubungi wartawan kemarin mengatakan, balita yang masih dirawat kondisi kesehatannya sudah mulai membaik, dibandingkan ketika pasien pertama masuk ke rumah sakit itu. Sudah beberapa hari mereka menjalani perawatan intensif, sekarang kondisinya sudah mulai membaik, ujar Romdhon. Dikatakan, ratusan balita yang terserang diare itu lebih banyak didominasi warga di pedesaan, meskipun hanya sebagian kecil dari warga perkotaan, mengingat penduduk perkotaan lebih sadar dengan menjaga kebersihan lingkungannya. Kalau warga di perkotaan lebih banyak akibat pola makan ibu kandung balita itu tidak teratur serta jenis makanan yang dikomsumsi, seperti habis makan bakso pedes terus minum es, sehingga membuat bayinya yang masih nyusu terserang diare, tegas Romdhon. Data yang diperoleh di rumah sakit itu menyebutkan sejak Januari hingga Agustus terdapat 910 balita terserang penyakit yang membuat pasiennya kekurangan cairan dalam tubuhnya itu. Sedangkan sejak Agustus hingga Oktober 2005 lalu mencapai 295 balita. Jumlah itu belum termasuk balita yang sekarang masih dalam perawatan. Pasien dari pedesaan lantaran pengaruh lingkungan yang kurang sehat, kata Romdhon. (Ryd)-s). Post Date : 23 Desember 2005 |