|
KLATEN (KR) - Ribuan warga 28 desa di empat wilayah Kecamatan Kabupaten Klaten kesulitan mendapatkan air bersih, memasuki puncak kekeringan pada bulan September 2005. Pemda Klaten meningkatkan droping air bersih, namun hanya untuk kebutuhan manusia, sedangkan untuk kebutuhan minum ternak, warga tetap harus membeli air bersih dari pedagang keliling dengan harga sekitar Rp 100 ribu per tanki. Masalah krisis air bersih yang selalu terjadi setiap tahun tersebut menjadi salah satu faktor kendala peningkatan kualitas ekonomi dan kualitas hidup masyarakat setempat. Hal ini disebabkan anggaran yang seharusnya untuk biaya peningkatan gizi maupun pendidikan tersedot untuk membeli air bersih. Pada bulan September yang merupakan puncak kemarau ini masyarakat harus mengeluarkan biaya ekstra karena selain tandon air sudah benar-benar kering sehingga harus membeli air bersih kepada para penjual, mereka juga harus mengeluarkan biaya untuk membeli pakan hijauan bagi ternak mereka. Hal ini disebabkan rumput-rumput yang biasanya bisa disabit kini sudah habis dan mengering. Harga air bersih di desa-desa Kecamatan Kemalang bagian atas seperti di Tlogowatu mencapai sekitar Rp 100 ribu per tanki. Kepala Bagian Sosial Pemda Klaten Drs H Wagiyono di kantornya, kemarin mengemukakan, kondisi masyarakat di daerah kering pada bulan ini memang benar-benar memprihatinkan. Guna meringankan beban, droping air Pemda terus dilakukan dan diupayakan ada peningkatan anggaran. Kerawanan air bersih di Klaten melanda 28 desa di empat wilayah kecamatan masing-masing Kecamatan Kemalang, Karangnongko, Jatinom, dan Kecamatan Tulung. Hingga kemarin Pemda Klaten sudah memberikan droping air untuk kebutuhan warga sebanyak 934 tanki. Sebanyak 510 tanki untuk warga di Kecamatan Kemalang, 146 tanki untuk warga di Kecamatan Karangnongko, 212 tanki untuk masyarakat Jatinom, dan 66 tanki untuk warga kekurangan air bersih di Kecamatan Tulung. Wagiyono menjelaskan air bersih droping Pemda itu hanya untuk kebutuhan minum dan memasak atau mandi bagi manusia, sedangkan untuk kebutuhan ternak warga masih harus membeli sendiri. Lebih lanjut dikemukakan, diharapkan hujan turun pada bulan November, sehingga dana yang dianggarkan dalam APBD Klaten untuk bantuan air akan mencukupi. Namun apabila tidak mencukupi Bagian Sosial akan membuat edaran imbauan kepada pihak ketiga agar memberikan bantuan air kepada warga yang kekeringan tersebut. Pada tahun ini bantuan air bersih dianggarkan sebesar Rp 61 juta, dan sebelumnya hanya Rp 40 juta. Anggaran Rp 60 juta tersebut sudah digunakan sebesar Rp 45 juta. (Sit)-c Post Date : 14 September 2005 |