|
Pelaihari, BPost Angin segar bagi manajemen PDAM Pelaihari. Komisi C bidang keuangan DPRD Tala merespon keinginan mereka untuk membangun Instalasi Pengolah Air (IPA) baru berkapasitas 20 liter per detik. Namun Komisi C mempersyaratkan adanya ekspos komprehensif. "Tak cuma dari PDAM. Kami juga ingin ekspos dari Dinas Kimprasda serta Bappeda," cetus Ketua Komisi C DPRD Tala A Suntung Yani, beberapa waktu lalu. Ekpos komprehensif tersebut dinyatakannya sangat penting. Terutama untuk mengetahui dasar masalah yang membuat PDAM Pelaihari selama ini tidak mampu mendistribusikan air bersih secara maksimal. "Apa benar dengan penambangan IPA baru pelayanan pada pelanggan meningkat? Apa benar dengan alat mesin pengolah yang ada saat ini tidak mampu memproduksi hingga 50 liter per detik? Inilah beberapa hal mendasar yang ingin kami ketahui," tandas Suntung. Diakuinya sarana dan prasarana IPA yang ada saat ini telah tergolong usang, karena memang telah berusia belasan tahun. Namun keterbatasan tersebut belum tentu menjadi satu-satunya penyebab rendahnya produksi. Seperti telah diwartakan, kemampuan produksi IPA PDAM Pelaihari yang berada di Desa Bajuin Kecamatan Pelaihari, hanya 30 liter per detik. Produksi ini hanya mampu melayani kebutuhan air bersih 2.500-an pelanggan, sedangkan jumlah pelanggan mencapai 5.000-an. Manajemen PDAM Pelaihari optimis pelayanan bakal meningkat, jika kapasitas produksi bisa digenjot menjadi 50 liter per detik dengan membangun IPA baru berkapasitas 20 liter per detik. Penambahan IPA ini dinyatakan prioritas, kendati pipanisasi yang ada juga telah banyak yang aus, hingga menyebabkan tingginya tingkat kebocoran (35 persen). Plt Direktur PDAM Pelaihari H Suriansyah mengatakan, tidak ada gunanya pipanisasi bagus (di overhoule) jika air yang didistribusikan tersendat. Karena itu yang lebih utama adalah mendahulukan peningkatan kapasitas produksi. "Pipa-pipa yang bocor kan masih bisa diatasi melalui penambalan-penambalan." Penambahan IPA baru tersebut, diestimasi menyedot dana sekira Rp2 miliar. Diharapkan sokongan dananya terakomodasi dalam APBD 2006 mendatang. Suntung menegaskan pihaknya memaklumi usulan tersebut. "Nanti akan dibahas bersama setelah ada ekpose komprehensif. Mungkin nanti polanya berupa penyertaan modal dari Pemkab." Sementara itu anggota Komisi C, H Aus Al Ansyari, mengusulkan perlunya perombakan di tubuh PDAM Pelaihari mulai level pimpinan manajemen hingga Badan Pengawas. "Mereka kan sudah lama menjabat. Mungkin sudah jenuh. Mungkin ini pula yang menyebabkan kinerja PDAM Pelaihari selama ini tidak maksimal," tukas Aus diiyakan anggota Komisi C lainnya. roy Post Date : 05 Oktober 2005 |