Desa Krisis Air Menunggu Bantuan

Sumber:Jawa Pos - 24 Juni 2008
Kategori:Air Minum

PAMEKASAN-Beberapa desa yang terancam kekeringan kini sedang menunggu bantuan air dari pemerintah. Bantuan air tersebut sangat diharapkan mengingat minimnya sumber mata air yang ada. Kalau pun ada, warga harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk mendapatkan air.

Seperti diketahui, ancaman kekeringan dan kekurangan air bersih tahun ini kembali terjadi. Indikasinya, sejak beberapa waktu terakhir banyak desa yang mulai kekurangan air bersih. Jika tahun lalu sekitar 27 desa yang tersebar di 8 kecamatan, tahun ini terjadi di sedikitnya 15 desa.

Kelima belas desa tersebut berada di wilayah selatan, timur, barat dan wilayah utara. Semuanya memang menjadi langganan kekeringan pada saat musim kemarau.

Juhaini, 47, anggota DPRD asal Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, menuturkan, jika pemerintah melalui PDAM tidak segera mengirimkan bantuan air, warga akan semakin resah. "Sebab, untuk mendapatkan air konsumsi saja sangat sulit. Warga harus membeli dengan harga mahal. Kalau PDAM mungkin bisa lebih murah," katanya.

Dijelaskan, bagi warga yang memiliki uang bisa membeli dengan harga sekitar Rp 70 ribu per tangki. "Bagaimana dengan yang warga tidak mampu? Kasihan sekali. Makanya, perlu ada bantuan air secepat mungkin ke beberapa desa yang rawan kekeringan," harap Juhaini.

Dia menambahkan, bagi warga yang tidak memiliki cukup uang membeli air terpaksa menempuh jarak jauh. "Kalau mau gratis ya harus jalan kaki sejauh beberapa kilometer ke desa tetangga. Makanya, ini harus diperhatikan," pungkasnya.

Sebelumnya, Direktur Teknik PDAM Nurjaman menjelaskan, pihaknya siap mendistribusikan air kepada warga. Namun, untuk pendistribusian dalam jumlah besar masih menunggu koordinasi dengan pemkab. (zid)



Post Date : 24 Juni 2008