Kekeringan telah memaksa sedikitnya 12 desa di Kabupaten Bojonegoro mengalami krisis air. Desa-desa itu tersebar di Kecamatan Sugihwaras, Kedungsadem, Purwosari, Ngambon, Tambakrejo, Ngraho, Trucuk, Kedewan, Sukosewu, dan Temayang. Desa-desa itu telah mengajukan bantuan pasokan air bersih pada Pemerintah Kabupaten Bojonegoro.
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial dan Peningkatan Kesejahteraan Rakyat Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial Kabupaten Bojonegoro Mulyanto mengatakan, pada Selasa (11/8) pasokan air bersih didistribusikan ke wilayah Kecamatan Trucuk dan Bubulan.
Jumlah desa yang meminta bantuan pasokan air bersih kemungkinan besar juga akan terus bertambah. Masyarakat di Kecamatan Kedungadem, Kepohbaru, Bubulan, Gondang, dan Ngasem juga mulai mengalami krisis air bersih.
"Pasokan air bersih ini akan didistribusikan ke wilayah desa yang mengajukan pengedropan air bersih. Trucuk dan Bubulan saja masing-masing kami pasok empat tangki air bersih," kata Mulyanto. Di setiap kecamatan, sedikitnya duaempat desa kesulitan air bersih. Krisis air ini terjadi karena sumber air di kawasan hutan telah mengering. Kondisi hutan yang gundul membuat sumber mata air mengering pada musim kemarau ini. (ACI)
Post Date : 12 Agustus 2009
|