Desa Giripanggung Kekurangan Air

Sumber:Suara Merdeka - 05 Desember 2006
Kategori:Air Minum
YOGYAKARTA- Kemarau panjang yang terjadi pada tahun 2006 ini, mengakibatkan sejumlah daerah mengalami kekeringan dan kekurangan air. Kondisi itu juga dialami warga Desa Giripanggung, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul.

Akibat kekeringan tersebut, banyak tanaman di daerah tersebut yang mati karena kekurangan air. Kondisi demikian ini, membuat warga kerepotan. Mencari air sulit, kalau pun ada warga terpaksa harus mengeluarkan sejumlah uang untuk membeli air.

Padahal air merupakan salah satu kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia. Sementara sudah 7 bulan lebih tidak turun hujan, sehingga kekeringan yang terjadi di daerah itu sangat dirasakan oleh warga setempat. Jangankan untuk kebutuhan sendiri, untuk kebutuhan ternak seperti memberi minum sapi atau kerbau saja sampai tidak bisa.

Ketua RT Desa Giripanggung, Suwarno, menyatakan, warga terpaksa membeli air setiap tanki berisi 5.000 liter seharga Rp 140 ribu sampai Rp 160 ribu.

''Air itu hanya bisa dipergunakan beberapa hari saja, setelah itu kami harus beli lagi. Kalau tidak banyak permintaan biasanya bisa langsung dikirim, tetapi kalau pas banyak permintaan ya terpaksa ngantre,'' kata Suwarno.

Akibat kekeringan tersebut, sejak 7 bulan terakhir setiap kepala keluarga telah membeli 5 tanki air dan minimal telah mengeluarkan uang Rp 650 ribu per bulan. ''Terus terang sebenarnya ini sangat berat,'' kata Ponijo yang juga warga Desa Giripanggung.

Cukup Jauh

Memang letak desa tersebut, cukup jauh dari Kota Wonosari, letaknya sekitar 35 kilometer sebelah tenggara Kota Kecamatan Wonosari. Selain letaknya cukup jauh, juga berada dibalik Gunung Butak yang tandus dan gerang.

Desa Giripanggung bersebelahan dengan Dusun Banjar yang kondisinya sama-sama gersang dan kekurangan air. Di daerah ini penduduknya sebagian besar bekerja sebagai petani yang mengandalkan hasil bumi, namun sekarang terpaksa beralih menjadi tukang batu atau lainnya. Bagi warga yang tidak mampu terpaksa mencari air dengan jalan kaki yang jaraknya sekitar 10 kilometer dan harus naik turun gunung.

Guna meringankan beban masyarakat, maka Lembaga Kepedulian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta, kemarin memberi bantuan 10 tanki air ke Dusun Gunung Butak dan Dusun Banjar, Giripanggung, Kecamatan Tepus, Gunungkidul.

Bantuan air tersebut diserahkan langsung Rektor UKDW Yogyakarta, Pdt Budyanto ThD didampingi Nugroho Agus Haryono, SSi, MSi, Sekretaris LPPM UKDW. Bantuan air, diterima penuh kegembiraan warga. (sgt-39)



Post Date : 05 Desember 2006