|
BANJAR – Sekitar 200 kepala keluarga (KK) di Dusun Girimulya, Desa Binangun, Kecamatan Pataruman,Kota Banjar membutuhkan bantuan air bersih.Pasalnya, kawasan tersebut sudah enam bulan terakhir kesulitan air bersih akibat sumur warga mengering. Sebagai upaya mengatasi persoalan itu,warga membuat sumur sementara di tepi aliran Sungai Ciseel yang kering. Namun, warga mengaku kerepotan karena setiap hari harus mengangkut air ke tepi sungai dengan jarak cukup jauh. “Untuk mandi,cuci,kakus bahkan untuk kebutuhan minum juga mengambil dari tepi sungai,” ungkap Ida Parida, 36, warga Girimulya RT 01/13. Ida berharap, pemerintah memberikan perhatian serius dengan kondisi yang dialami warga. Ida menambahkan, kesulitan air bersih yang dialami warga terjadi hampir setiap tahun. Bahkan, tidak jarang warga menggunakan air kotor untuk keperluan rumah tangga. “Memang warga di Girimulya dilematis, saat kemarau panjang kami kekurangan air. Sementara kalau musim hujan, perkampungan kami terendam banjir,”ungkap Ida. Senada,warga lain,Neni,mengaku bosan dengan kondisi kesulitanairbersihsetiapmusim kemarau. Namun, berbagai upaya yang dilakukan warga tidakmembuahkanhasil.“Salah satu cara yang masih membantu, membuat sumur di tepi aliran sungai,”tambah Neni. Tokoh masyarakat Dusun Girimulya, Suhaya, mengatakan bahwa beberapa bulan terakhir, sumur warga mengering akibat kondisi lingkungan di Girimulya yang memburuk. Posisi perkampungan warga berada jauh di atas aliran Sungai Ciseel. Akibatnya, saat sungai mengering,sumur warga juga ikut mengering dengan cepat.“Sekalipun dipaksakan diambil, kualitas air menjadi sangat kotor,”ujar Suhaya. Sementara saat musim hujan, kata dia,warga Girimulya khawatir dengan bencana banjir akibat luapan air Sungai Ciseel.“ Ketinggian air kalau sedang banjir bisa mencapai satu meter,”kata Suhaya. ujang marmuksinudin Post Date : 12 September 2012 |