|
KARANGMOJO (KR) - Air isi ulang Tirta Sari di Pedukuhan Ngawis II, Desa Ngawis, Kecamatan Karangmojo, Jalan Wonosari-Karangmojo km 8,5, Minggu (11/12) diresmikan Bupati Gunungkidul Suharto SH dengan menandatangani prasasti. Peralatan untuk mensterilkan air ini atas bantuan lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Amerika Serikat (AS) yang dikoordinasikan oleh Petter Reid dan Kurt Konehoneche. Hadir dalam kesempatan ini Kasubag Perdagangan Dinas Perekonomian Gunungkidul Rujito, Camat Karangmojo Drs Susamto dan sejumlah tokoh masyarakat. Pengelola Depot Isi Ulang Air Tirta Sari Haryono mengungkapkan, air isi ulang ini diambil dari sumber air setempat dengan cara mengebor kedalaman 61 meter. Setelah itu air diangkat ke atas dan dinaikkan pada bak air, selanjutnya dimasukkan ke dalam alat untuk membersihkan zat-zat yang dapat merusak tubuh manusia. Termasuk menghilangkan zat kapur yang di Gunungkidul ini mengancam terhadap kerja ginjal. Bahkan, alat ini ibaratnya ginjal ketiga dari manusia. Karena sebelum masuk ke ginjal manusia, air sudah disterilkan. Sehingga akan mengurangi kerja ginjal, jelasnya. Karena peralatan ini bantuan cuma-cuma, pemanfaatannya juga diharapkan tidak membebani masyarakat. Artinya, karena tujuannya untuk membantu masyarakat Gunungkidul pengelolaannya cenderung tidak bisnis. Misalnya, satu galon rencananya dijual Rp 3 ribu. Bahkan, saat pembukaan masyarakat dapat mengambil secara cuma-cuma. Jadi program ini utamanya membantu masyarakat akan mengkonsumsi air sehat dan terhindar dari berbagai penyakit yang diakibatkan karena konsumsi air, tambahnya. Bahkan setelah melihat kondisi air Gunungkidul rawan menimbulkan gangguan kesehatan, pihak LSM dari Amerika Serikat (AS) sudah merencanakan untuk mengembangkan program ini di tempat lain di Gunungkidul. Karena beberapa kecamatan juga potensi dikembangkan program serupa. Jadi, untuk depot isi ulang di Karangmojo ini diharapkan hanya untuk wilayah sekitarnya. Sementara untuk kawasan lain yang jauh, segera akan dilakukan pengeboran dan penyaringan air. Mudah-mudahan program ini berjalan lancar, ujarnya. Kasubdin Perdagangan Dinas Perekonomian Gunungkidul Rujito sudah meminta Camat Karangmojo untuk melakukan koordinasi atas program depot isi ulang ini. Selain diharapkan semua persyaratan terpenuhi, berbagai perizinan juga dilengkapi sebelum kegiatan ini berkembang menjadi usaha yang komersial. Dengan demikian diharapkan usaha ini tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari, tambahnya. (Ewi)-z Post Date : 12 Desember 2005 |