Depok Krisis Lahan TPA Sampah

Sumber:Media Indonesia - 28 Maret 2011
Kategori:Sampah Luar Jakarta

LAHAN tempat pem buangan akhir (TPA) sampah di Cipayung, Depok, diprediksi habis pada tahun depan. Meski dalam kondisi kritis, Pemerintah Kota Depok sampai saat ini belum menyiapkan lahan pengganti.

Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan Kota Depok Ulis Sumardi membenarkan kondisi lahan TPA Cipayung sudah lampu merah. "TPA Cipayung hanya mampu menampung sampah Kota Depok hingga 2012. Areal TPA seluruhnya seluas 11,2 hektare dan yang tersisa tinggal 0,64 hektare," ujarnya, kemarin.

TPA Cipayung terbagi tiga zona. Zona A dan B seluas 10,5 hektare sudah penuh dan ditutup tahun lalu. Dengan demikian, semua sampah dari 11 kecamatan dibuang ke Zona C yang luasnya cuma 0,64 hektare.

Meski demikian, sebelum lahan pengganti tersedia, Dinas Kebersihan Pertamanan Depok akan terus menggunakan TPA Cipayung. Untuk memperlambat TPA penuh, pihaknya melakukan pembusukan. Sampah ditimbun dengan tanah.

"Selain itu, kami memaksimalkan unit pengelolaan sampah (UPS), baik yang sudah beroperasi maupun UPS yang selesai dibangun tapi belum difungsikan sama sekali," terangnya. Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Kebersihan Pertamanan Kota Depok Denny Wahyu selaku pengelola menjelaskan, setiap hari sampah yang dibuang ke TPA Cipayung seberat 350-400 ton. Sampah tersebut merupakan buangan dari 63 kelurahan. TPA Cipayung beroperasi sejak 1984.

"Volume sampah tinggi karena belum ada pengolahan. Sampah hanya ditimbun dan dipadatkan. Kami mencoba mengatasi kekritisan lahan ini dengan 3R," ujar Denny.

Langkah tersebut yakni reuse (penggunaan kembali), reduce (mengurangi), dan recycle (mendaur ulang). Ketiga langkah tersebut belum berjalan maksimal. Sementara produksi sampah Kota Depok sangat tinggi. "Budaya masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan masih kurang," paparnya.

Sampah bertebaran Saat ini, banyak sampah bertebaran di jalan-jalan. Padahal, kata dia, Dinas Kebersihan Pertamanan Kota Depok telah menyiapkan tempat pembuangan sampah sementara (TPS2) yang tersebar di beberapa kelurahan/kecamatan.

Sebagai bentuk kepedulian, komunitas organisasi masyarakat Nasional Demokrat (Nasdem) wilayah Depok menyerahkan 100 tong sampah kepada Ketua Umum Nasdem Surya Paloh, pekan lalu. Nantinya, tong-tong sampah itu disebar di jalan protokol Kota Depok, rumah sakit, serta terminal. "Sekitar 100 tong sampah ini merupakan hasil karya warga komunitas Nasdem Kota Depok," ungkap Koordinator Komunitas Nasdem Depok Benhard.

Komunitas Nasdem Depok juga melakukan bakti sosial berupa membersihkan lingkungan, drainase, dan tamantaman, pada 24-27 Maret 2011.

Surya Paloh memberi apresiasi tinggi atas inisiatif warga komunitas Nasdem Depok yang membuat ratusan tong sampah serta terlibat langsung dalam kebersihan ruang publik.

"Sesungguhnya pembuktian gerakan perubahan dimulai dari sikap tulus dan ikhlas, seperti yang dilakukan warga Depok ini. Memang sederhana, tapi mengandung makna yang luar biasa," ungkap Surya.

Sikap kepedulian itulah, yang sangat penting digalakkan di tengah kondisi negara yang kering akan kepedulian.

Kepedulian seperti yang dilakukan komunitas Nasdem Depok juga sangat dibutuhkan di pasar-pasar. Menurut Herman Hidayat, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil, Menengah yang juga Kepala Pasar Kota Depok, dibutuhkan ribuan tong sampah untuk membersihkan sampah pasar. KISAR RAJAGUGUK



Post Date : 28 Maret 2011