|
DEPOK -- Sumber air di sumur-sumur warga Kota Depok mengalami kekeringan. Hal itu membuat mereka harus mencari cara untuk mendapatkan air, seperti memperdalam sumur air, mengambil air di mata air tanah (artesis), sampai menggunakan air Sungai Ciliwung. Warga di Kampung Bedahan, Kelurahan Bedahan, Sawangan, misalnya, harus menggali sumur mereka lebih dalam. Menurut Rohmat, 40 tahun, warga RT 02/02, kekeringan sudah meluas di RT RW 02 (RT 01-03), RT 04 RW 01, dan RT 04 RW 03. Kondisi yang sudah terjadi sejak tiga bulan lalu itu membuat warga menambah kedalaman sumurnya dua sampai tiga meter dari 12-17 meter yang sudah ada. "Habis kalau nggak ditambah udah kering banget. Mata airnya sampai kelihatan," kata Rohmat, Jumat lalu. Namun, katanya, upaya itu belum bisa mendapatkan air sesuai dengan kebutuhan. Karena itu, warga memanfaatkan sumber mata air tanah (artesis) yang mengalir di daerah tersebut. Mata air ini digunakan untuk minum, mencuci piring, hingga mencuci baju. Untuk mengangkut air dari sana, warga menggunakan ember, jeriken, hingga gallon. Jika pada pagi dan sore hari, mereka terkadang harus antre. Warga di Kelurahan Ratu Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, juga mengalami kekeringan. Sejak sebulan lalu, mereka memanfaatkan air Sungai Ciliwung untuk mandi, mencuci baju, hingga mencuci piring. "Airnya nggak gatel, kok. Biasa aja. Jadi nggak usah dibilas lagi," ujar warga yang menolak menyebutkan namanya. Beberapa warga ada yang mulai menggali sumur tepat di samping Sungai Ciliwung. Dari sana, air disalurkan melalui pipa-pipa air ke sumur milik warga. Untuk air minum, warga memanfaatkan sumber mata air yang berada di belakang Tempat Pemakaman Umum Kelurahan Ratu Jaya. Wilayah lain di pusat Kota Depok yang mengalami kekeringan adalah Jalan Mandor Haji Samin, Kelurahan Kukusan, dan Jalan Kemiri Jaya Satu, Kelurahan Beji, Beji, Depok. Warga yang mengalami kekeringan meminta Pemerintah Kota Depok menyalurkan air bersih, seperti air dari perusahaan daerah air minum (PDAM). Kepala Seksi Humas PDAM Pelayanan 1 Depok Azrizal mengatakan warga dapat menunjuk perwakilan melalui ketua rukun tetangga di lingkungan tempat tinggal mereka untuk mengajukan permintaan penyaluran air bersih itu. "Bisa saja. Tapi ini untuk membantu masyarakat. Sebab, kami juga ada program sosial membantu masyarakat," kata Azrizal kepada Tempo. Sementara itu, Wali Kota Depok Nurmahmudi Ismail mengatakan Pemerintah Kota Depok melalui dinas pekerjaan umum akan menyalurkan air untuk dialirkan ke permukiman warga yang kekeringan. Namun, dinas pekerjaan umum harus melakukan evaluasi terlebih dulu. "Evaluasi dulu," ujarnya. Nurmahmudi juga mengimbau warga Depok tidak melakukan penghamburan air. Warga harus menggunakan air sesuai dengan kebutuhan. Ia mencontohkan untuk keluarga yang menggunakan shower pada kamar mandinya harus dibatasi. Warga yang mencuci sepeda motor atau mobil juga dibatasi penggunaan airnya. Endang Purwanti Post Date : 25 September 2006 |