|
JAKARTA--MIOL: Departemen Kesehatan (Depkes) mengirimkan paket pemurni air untuk membantu penyediaan kebutuhan air bersih bagi korban bencana banjir di Sulawesi Selatan (Sulsel). Kepala Pusat Pengendalian Krisis Departemen Kesehatan Rustam S Pakaya ketika dihubungi dari Jakarta, Kamis (22/6) mengatakan pihaknya telah mengirimkan lima drum kaporit (@20 kilogram), 5.000 tablet AquaTab (pemurni air-red), dan 40 set penjernih air yang tiap setnya dapat digunakan untuk menjernihkan sebanyak 600 liter air. "Besok akan dikirim lagi 40 set penjernih air. Semoga ada kargo yang bisa mengangkutnya ke lokasi bencana," katanya seraya menambahkan pihaknya mengalami kesulitan untuk mengangkut berbagai bantuan ke lokasi bencana karena terbatasnya alat transportasi menuju lokasi. Ia mengatakan penjernih dan penyucihama air itu dikirimkan ke lokasi bencana untuk membantu mengatasi krisis air bersih yang terjadi karena sebagian besar bak penampung air milik PDAM setempat terendam lumpur. Kondisi tersebut dikhawatirkan memicu timbulnya berbagai wabah penyakit seperti diare dan penyakit kulit. Rustam menjelaskan selain mengirimkan penjernih air Departemen Kesehatan juga telah menurunkan tenaga kesehatan lingkungan, stok obat-obatan dan bantuan pangan ke lokasi bencana untuk mengantisipasi timbulnya wabah penyakit. Hingga saat ini bencana banjir yang melanda sejumlah kabupaten di Sulawesi Selatan pada Selasa (20/6) dilaporkan telah mengakibatkan sebanyak 199 warga meninggal, 140 orang hilang dan 1.560 warga menjadi pengungsi. "Tetapi itu hanya di Jeneponto, Luwu Utara, Bone, Bantaeng, dan Sinjai. Jumlah korban di dua daerah yang mengalami longsor yakni Sidrap dan Gowa belum dilaporkan hingga saat ini," kata Rustam. Menurut Rustam hingga saat ini petugas masih mengalami kesulitan untuk mendistribusikan bantuan untuk korban banjir karena keterbatasan jumlah sarana transportasi. Ia menjelaskan beberapa daerah di Sinjai yakni Desa Panaikan Kecamatan Sinjai Timur, Kecamatan Borong, Kecamatan Sinjai Selatan, Desa Kompang Kecamatan Sinjai Tengah serta Desa Bua dan Pattongko Kecamatan Tellulimpoe bahkan masih belum dapat ditembus petugas. "Daerah itu masih terkurung banjir dan petugas kami belum dapat menembusnya," katanya. Namun demikian, ia melanjutkan, para petugas akan berusaha menembus daerah itu untuk mendistribusikan bantuan bagi korban banjir. "Sementara bantuan akan dikirim ke tim koordinator penanganan bencana kabupaten," katanya. (Ant/OL-06) Post Date : 23 Juni 2006 |