BEKASI -- Hujan yang mengguyur Bekasi dan sekitarnya pada Selasa lalu menyebabkan air dari Kali Bekasi meluap hingga menjebol tanggul di delapan perumahan di Kota Bekasi, Jawa Barat. Ketua Tim Pantau Bendungan Kali Bekasi Arsito mengatakan, jumlah debit air dari Kali Cileungsi dan Cikeas, Kabupaten Bogor, yang masuk ke Kali Bekasi mencapai 425 meter kubik per detik. Pada posisi normal semestinya hanya sekitar 14 meter kubik per detik. "Semua pintu bendungan kami buka karena air limpas terlalu banyak," katanya kepada Tempo kemarin.
Air limpasan menjebol tanggul hingga mengakibatkan delapan perumahan, yakni Perumahan Pondok Mitra Lestari, Kemang Ifi, Pondok Gede Permai, Jaka Kencana, Taman Kartini, Vila Nusa Indah, Kemang Pratama, dan Perumahan Bumi Satria Kencana, terendam air dengan ketinggian 20-60 sentimeter.
Adapun fasilitas umum yang terkena banjir adalah Rumah Sakit Islam Subki Abdul Kadir di Jalan R.A. Kartini. Air merendam hingga setinggi lutut orang dewasa. "Semua operasional rumah sakit kami kerjakan di lantai atas," kata dr Meta Lestari, Staf Departemen Marketing di rumah sakit itu.
Wali Kota Bekasi Mochtar Mohamad mengatakan pemerintah telah menyalurkan bantuan berupa 10 ton beras dan tiga perahu karet untuk mengevakuasi warga Perumahan Bumi Satria Kencana. "Pemerintah pasti membantu," ujarnya.
Di Jakarta, sejumlah wilayah juga terendam air. Di Jakarta Utara, misalnya, ada tujuh kelurahan yang terendam air dengan ketinggian 10-50 sentimeter. "Tidak ada warga yang mengungsi," kata Jaenudin, petugas posko banjir.
Banjir juga melanda sekitar 50 rumah di Kelurahan Petamburan, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. "Ketinggian air 10-30 sentimeter," kata Wakil Lurah Petamburan Subhan Arif. Untuk mengurangi banjir, Pemerintah Jakarta akan mengeruk sejumlah kali pada akhir Juli nanti. "Pengerjaan butuh waktu 4,5 bulan," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum Budi Widiantoro. Hamluddin| Tito Sianipar| Sofian
Post Date : 07 Mei 2009
|