|
PEKALONGAN - Delapan kelurahan di Kota Pekalongan dinyatakan rawan banjir. Karena itu, pada musim hujan ini masyarakatnya diminta bersiap-siap mengamankan diri jika sewaktu-waktu terjadi banjir. ''Dari delapan kelurahan itu, satu kelurahan rawan banjir akibat hujan lokal, sedangkan tujuh yng lain rawan banjir akibat luapan Sungai Pekalongan,'' kata Kabag Humas Pemkot Pekalongan Suharto BBA, Rabu (28/12) kemarin. Dikatakan, kelurahan yang hampir setiap tahun kebanjiran setiap turun hujan lokal adalah Kelurahan Pabean di Kecamatan Pekalongan Utara. Wilayah itu termasuk daerah rendah. Begitu hujan deras turun, air akan langsung mengalir menuju wilayah tersebut. Dan karena wilayahnya rendah, air genangan biasanya tidak cepat surut. ''Biasanya genangan air baru surut setelah beberapa hari,'' katanya. Tujuh kelurahan yang sering kebanjiran akibat luapan Sungai Pekalongan adalah Kauman, Sampangan, Krapyak Lor, Krapyak Kidul, Klego, Sapuro, dan Kergon. ''Semua wilayah itu merupakan daerah tepi Sungai Pekalongan,'' ujarnya. Untung, lanjutnya, sudah tiga tahun terakhir ini daerah pinggiran sungai tersebut tidak terlanda banjir. Pasalnya, Sungai Pekalongan sudah disudet ke Kali Banger sehingga aliran airnya langsung ke laut melalui wilayah Slamaran. Meskipun demikian, dia berharap masyarakat tetap waspada jika hujan deras turun. ''Pokoknya, kalau muncul banjir bandang, bersiap-siaplah mengamankan diri dan keluarga masing-masing,'' pintanya. Bersihkan Lingkungan Banjir lokal, kata dia, sering melanda Kota Pekalongan. Untuk mencegahnya, masyarakat diimbau sering-sering membersihkan lingkungan. Saluran yang mampat akibat sampah, supaya dibersihkan sehingga aliran air berjalan lancar. ''Kota Batik ini berada di daerah pantai, sehingga aliran air sungai ke laut lamban. Tetapi, selama saluran bersih dari sampah, air hujan akan mengalir dengan lancar,'' katanya. Upaya mengantisipasi banjir, Pemkot sudah membersihkan Sungai Bremi dari eceng gondok, menyiapkan perahu karet untuk membantu warga saat bencana banjir datang, dan menyiapkan bantuan untuk masyarakat. Sekitar 50 petugas perlindungan masyarakat (linmas) dari kelurahan-kelurahan juga sudah dilatih keterampilan untuk melakukan pertolongan tehadap masyarakat korban banjir. ''Selain itu, Pemkot juga membuka Posko Bencana di Kantor PMI Pekalongan. Kalau Sungai Pekalongan meluap, masyarakat dipersilakan segera memberikan informasi pada Posko Bencana,'' imbaunya. (A15-58) Post Date : 29 Desember 2005 |