|
CILACAP- Delapan kecamatan rawan kekurangan air bersih pada musim kemarau kali ini. Kedelapan kecamatan itu adalah Kawunganten, Bantarsari, Gandrungmangu, Sidareja, Kedungreja, Patimuan, Cilacap Utara, dan Nusawungu. Air di sumur penduduk di kawasan itu sekarang sudah berkurang. Warga Desa Binangun, Bantarsari, pun sudah mengajukan permintaan bantuan air bersih ke pemerintah. Sebab, mereka sudah kesulitan memperoleh air bersih, terutama untuk minum dan memasak. ''Kami akan terus memantau daerah rawan kekeringan, terutama delapan kecamatan itu,'' kata Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Soemaryo, kemarin. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga Desa Binangun, ujar dia, pemerintah telah berkoordinasi dengan Bakorlin Wilayah III. Sejak Senin (22/8) Bakorlin sudah mengirim air bersih ke desa itu dengan dua mobil tangki berkapasitas 5.000 l. Sampai saat ini memang baru desa itu yang mengajukan permintaan bantuan air. Namun kedua mobil tangki itu disiapkan di Sidareja. Bila sewaktu-waktu ada desa membutuhkan air bersih, kedua mobil tinggal meluncur ke desa tersebut. ''Kedua tangki ditempatkan di Sidareja karena sebagian besar kecamatan rawan air bersih berada di Distrik Sidareja,'' katanya. Segera Ditindaklanjuti Dia mengemukakan sudah mengimbau seluruh camat memantau daerah rawan air bersih. Jika warga kesulitan mendapatkan air bersih, camat harus segera meminta bantuan ke pemerintah. Pengajuan itu pasti segera ditindaklanjuti. Sebab, pemerintah bekerja sama dengan Bakorlin Wilayah III sudah menyiapkan bantuan air bersih. Pengiriman tentu disesuaikan dengan kebutuhan warga. ''Jika ada warga kesulitan air bersih, camat harus segera melapor. Kami akan segera mengirim air bersih ke lokasi yang membutuhkan. Itu harus diperhatikan karena tampaknya kemarau tahun ini berlangsung lama.'' (ag-53) Post Date : 25 Agustus 2005 |