|
WONOSARI (KR) - Sejak lima hari terakhir sedikitnya 900 pelanggan air minum di Desa Logandeng, Siraman, Karangrejek dan sebagian Baleharjo tidak mendapatkan pelayanan air dari PDAM yang bersumber dari sumur Jalan Kyai Legi, Siyono. Pompa air tersebut sudah tidak mampu menyedot air karena terjadi penurunan debit dari 30 liter menjadi 10 liter perdetik. Beberapa pelanggan air di Desa Logandeng, seperti Sumardi, Bambang S yang ditemui KR, Sabtu (27/8) membenarkan, sejak lima hari air dari PDAM tidak mengalir lagi atau macet total. Banyak pelanggan air kelabakan, karena sulit untuk mendapatkan air bersih. Apalagi sumur gali milik tetangga sudah banyak yang kering, sehingga untuk mendapatkan air terpaksa mengambil ke sejumlah sumur bor di Playen dan Sayangan. Hal senada juga diakui oleh beberapa pelanggan di Karangrejek dan Rejosari, Baleharjo, air PDAM yang semula lancar-lancar tidak pernah ada masalah, sejak beberapa hari ini tidak mengucur. Sebagian pelanggan mengira ada kerusakan pada jaringan atau pompa. Namun setelah ditanyakan ke PDAM ternyata ada penurunan debit air. Kabag Transmisi dan distribusi PDAM Gunungkidul Suharto yang dikonfirmasi menyatakan, karena kondisi alam, di berbagai sumber air mengalami penurunan debit yang cukup drastis. Khususnya di sumber Jalan Kyai Legi Siyono dari mengalami penurunan debit dari 30 liter menjadi 10 liter perdetik. Sumur yang semula ketinggian airnya mencapai 40 meter kini tinggal 10 meter sehingga pompa yang terpasang sudah tidak bisa mencapai permukaan air, sehingga ketika dihidupkan hanya angin yang keluar. Pihak PDAM akan segera mengganti pompa yang lebih kecil dan memasang lebih dalam lagi, agar bisa mencapai permukaan air sehingga bisa disedot untuk didistribusikan kepada pelanggan. Air dari Kyai Legi tersebut saat ini untuk memenuhi para pelanggan di Logandeng, Siyono, Siraman, Besari, Karangrejek, Rejosari dan Mulyosari Desa Baleharjo yang jumlah pelangganya kurang lebih 900 orang. Dijelaskan, putaran pompa tersebut pada saat dipasang (2004) lalu mencapai 36 putaran sehingga pendistribusiannya bisa lancar sampai pada seluruh sasaran. Namun setelah dicek pada akhir Juli lalu tinggal 3 putaran. Terakhir tinggal 2 putaran sehingga pompa sudah tidak mampu menyedot air, kata Suharto. Di samping itu para pelanggan air di Jeruksari dan Piyaman Wonosari sejak beberapa hari ini juga mengalami gangguan dalam mendapatkan air, karena satu pompa di Ngembel saat ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan irigasi di sekitar sumber. Untuk itu PDAM mengalihkan jaringan ke sumber Gelung dan Gempur. (Awa)-d Post Date : 29 Agustus 2005 |