Debit Air Menyusut hingga 50 Persen

Sumber:Kompas - 03 November 2006
Kategori:Air Minum
Magelang, Kompas - Sejumlah mata air sumber pasokan air bagi Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, selama musim kemarau ini debit airnya menyusut 30 persen-50 persen. Penurunan debit itu pada umumnya terjadi pada sejumlah mata air di lereng Gunung Sumbing.

Akibatnya, pasokan air bagi pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) harus dilakukan bergilir. Direktur Utama PDAM Magelang Djoni Supardi, Kamis (2/11), mengatakan, beberapa mata air yang menyusut debitnya adalah mata air Sijajulang di Desa Bumirejo, sekitar lereng Gunung Sumbing. Penurunan hingga 30 persenmenjadi sekitar 95 liter per detik.

Penyusutan debit terjadi di mata air Tejosari sekitar lereng Gunung Merbabu, sampai 50 persen lebihtiga liter per detik.

Menurut Djoni, mata air di sekitar lereng Gunung Sumbing yang mengalami penurunan debit cukup tinggi. Kerusakan hutan di sekitar lereng Gunung Sumbing beberapa tahun belakangan ini menjadi penyebabnya.

Menurut Djoni, kerusakan di lereng Gunung Sumbing cukup parah. Akibatnya, area tangkapan air di barat Kali Progo rusak. Area tangkapan air di timur Kali Elo banyak yang masih baikdari mata air di sekitar lereng Gunung Merbabu. Misal, mata air Citrosono di Kecamatan Secang.

"Mata air Citrosono selalu over flow (kelebihan debit air). Yang kami ambil tiap hari 100 liter per detik, debit air sungai 200 liter. Memang tak semua mata air di Magelang menyusut selama kemarau," ungkapnya.

Kekeringan

Sekitar 100 hektar (ha) sawah di Bena, Kecamatan Amanuban, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), kekeringan karena debit air Sungai Noelmina menyusut akibat kemarau panjang.

Kepala Seksi Tata Guna Air Subdinas Prasarana dan Sarana Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan NTT Yohanes Tay Ruba di Kupang mengatakan, 100 ha sawah itu hanya dua pekan. Lahan itu proyek padat karya pemerintah daerah untuk atasi rawan pangan. Biasanya petani menanam Desember dan Juni.

Menurut Ruba, pihak dinas pertanian telah mengimbau petani sawah agar hanya menanam sayur, kacang-kacangan, dan jenis tanaman lain yang dapat dipanen 1-2 bulan. Hanya petani di Manggarai, Manggarai Barat, dan Ngada yang bisa mengolah sawah karena debit air di daerah tersebut cukup besar. Sekitar 5.000 ha sawah di TTS selama kemarau tidak ditanami.

Di Kabupaten Kebumen dan Purworejo, masa tanam tidak mundur karena ada irigasi dari Waduk Sempor dan Wadaslintang untuk sekitar 30.000 ha.

Sementara itu, kenaikan satu derajat Celsius suhu permukaan Samudra Pasifik yang terjadi, kemungkinan besar tidak membuat Kalimantan Timur dilanda kemarau panjang. Demikian dinyatakan Kepala Pusat Penelitian Sumber Daya Air Lembaga Penelitian Universitas Mulawarman, Mislan, Kamis (2/11). Kemarau panjang terjadi jika suhu naik dua derajat.(KOR/NTS/BRO/MDN/LKT)



Post Date : 03 November 2006