|
BOGOR -- Wilayah Bogor dan sekitarnya kembali terus menerus diguyur hujan yang berlangsung sejak Jumat (11/2) tengah malam hingga Sabtu malam. Hal ini berpengaruh pada naiknya debit air yang masuk di Bendung Katulampa, Desa Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat. Petugas Pintu Air Bendung Katulampa (PABK), Andi Sudirman, saat ditemui sedang memantau perkembangan air yang masuk di Katulampa, Sabtu, menjelaskan bahwa ketinggian air di atas mercu bendung sudah mulai merambat naik. "Walaupun untuk Katulampa masih dalam kategori normal, namun ketinggian air merambat naik, dari pukul 08.00 WIB setinggi 50 cm satu jam kemudian naik menjadi 60 cm di atas mercu bendung," kata Andi. Dia mengakui meski di kawasan hulu di Puncak belum terjadi hujan lebat secara merata dan masih rintik-rintik, namun karena berlangsung cukup lama membuat pertambahan debit air meningkat. Bendung Katulampa selama ini merupakan "check point" pertama untuk mengetahui debit aliran air Sungai Ciliwung dari kawasan hulu di Puncak, yang menuju ke DKI Jakarta setelah melalui pintu air di Depok. Pos Pemantau Air Sungai Bendung Katulampa --yang sering dijadikan indikator tingkat bahaya air dari Bogor yang menuju Jakarta-- mampu memantau curah hujan di sekitar daerah hulu yang masuk melalui Sungai Ciliwung dan Ciesek (dari kawasan Megamendung). Dalam kesempatan itu Andi juga menyampaikan bahwa mestinya dalam situasi curah hujan yang kini kembali tinggi diperlukan koordinasi yang lebih intensif dengan Pemprov DKI. Hanya saja, kata dia, ada kendala komunikasi sering terganggu karena tingkat sambaran petir di Katulampa --seperti umumnya di Bogor--sangat tinggi. "Sudah dua kali telepon di Bendung Katulampa ini disambar petir sehingga tidak berfungsi. Ini tentu saja menghambat tugas-tugas koordinasi," katanya. Andi berharap ada pihak-pihak lain yang dapat membantu untuk pengadaan alat komunikasi pendukung lainnya manakala terjadi gangguan komunikasi seperti seringnya terjadi petir yang membuat alat komunikasi seperti telepon tidak berfungsi itu. (ant) Post Date : 13 Februari 2005 |