Dayeuhkolot-Baleendah Tergenang

Sumber:Kompas - 21 April 2007
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
Hingga Jumat pukul 15.00, belum semua warga bisa kembali membersihkan rumah karena air sungai belum surut sehingga mereka masih harus menunggu beberapa jam lagi. Hal itu pun dilakukan dengan perasaan waswas karena khawatir hujan akan kembali turun dan permukaan air sungai naik lagi.

Salah satu daerah yang masih tergenang luapan air sungai adalah Kelurahan Andir, Dayeuh-kolot, Kabupaten Bandung. Koswara yang tinggal di RT 3 RW 6 Kelurahan Andir mengatakan, ia bersama empat anggota keluarga lainnya belum bisa menempati kembali rumahnya. Sebab, air sungai masih merendam hingga mata kaki.

"Terpaksa anak kami harus diungsikan ke rumah saudaranya karena kami khawatir kalau air kembali naik bisa menyebabkan penyakit yang biasa menyerang pada saat banjir," ujar Koswara.

Banjir pernah melanda daerah yang sama pada akhir Februari 2007 dengan jumlah rumah terendam lebih banyak. Menurut data dari Kelurahan Andir, terdapat 1.144 rumah (1.495 kepala keluarga/KK) di Kelurahan Andir yang tergenang banjir dengan ketinggian bervariasi. Bahkan, akses jalan yang menghubungkan Kecamatan Baleendah dengan Katapang sempat terputus akibat tingginya air. Namun, kini jalan tersebut sudah bisa dilalui para pengguna jalan.

Sekretaris Lurah Andir Atjeng Sulaeman menuturkan, bajir juga sempat menggenangi kantor kelurahan dengan ketinggian hampir 60 sentimeter. Camat Dayeuhkolot Tata Irawan yang ditemui di Soreang menjelaskan, lebih dari 250 KK terkena dampak banjir. Mereka tersebut tersebar di tiga desa, yaitu Cangkuang Wetan (4 RW), Dayeuhkolot (2 RW), dan Citeureup (3 RW). Kiriman

Tata menjelaskan, diperkirakan banjir tersebut merupakan kiriman dari Kecamatan Majalaya. Dia khawatir kondisi akan memburuk bila hujan deras kembali mengguyur Majalaya.

Enok, warga Kelurahan Andir, menjelaskan, ia hanya bisa berharap penawaran relokasi oleh Gubernur Jawa Barat Danny Setiawan pada Februari 2007 menjadi kenyataan.

"Tanah kami pernah ada yang menawar Rp 80 ribu per meter persegi, padahal kalau kering bisa berharga hampir tiga kali lipat. Kalau masih belum ada kejelasan dari pemerintah, lebih baik kami bertahan saja," kata Enok.

Sementara itu, peringatan Hari Ulang Tahun Ke-366 Kabupaten Bandung kemarin berjalan meriah di Kompleks Pemerintah Kabupaten Bandung. Acara diikuti seluruh aparat pemerintahan di Kabupaten Bandung. Upacara yang dilanjutkan dengan rapat paripurna istimewa tersebut dihadiri perangkat pemerintahan dari tingkat kepala desa, camat, kepala dinas, hingga muspida. (eld)



Post Date : 21 April 2007