Dari Sedotan Bekas menuju Karya Berkelas

Sumber:Koran Sindo - 04 Maret 2008
Kategori:Sampah Luar Jakarta

SURABAYA(SINDO) – Tak selamanya, sampah adalah sampah. Ternyata sampah bisa menjadi emas bila kita menggunakan kreativitas kita. Inilah yang memotivasi siswa SMA Santa Maria Surabaya.

Sepintas, serumpun bunga krisan tampak begitu indah di atas sebuah meja di auditorium lantai 3 SMA Santa Maria. Tak bisa disalahkan, mata yang memandang boleh jadi menilainya bunga berharga sangat mahal. Tatanan daun dan kembang di tengahnya begitu menggoda mata ketika melihat. Tapi tunggu,bunga krisan yang berwarna biru dan kuning itu ternyata tidak mahal.

Bunga yang melambangkan kejayaan itu terbuat dari sampah.Lho kok bisa?Untuk membuat bunga krisan, Chynthia Angelina, siswi kelas XII SMA Santa Maria Surabaya memanfaatkan botol minuman dan sedotan plastik bekas. ”Kita tinggal menggunting botol minuman plastik dan sedotan sesuai keinginan kita. Kalau mau bikin bunga, kita tinggal membentuk badan sedotan menjadi tirus,” ujar Chynthia ketika ditemui dalam presentasi program Toyota Eco Youth (TEY) di SMA Santa Maria kemarin.

Untuk membuat bentuk bunga yang mekar,Chynthia tinggal membelah ujung sedotan menjadi empat bagian. Sehingga ketika ditekan dari atas,terlihat bagian dalam sedotan yang menyerupai permukaan bunga. Soal warna, Chynthia tidak kebingungan. Pasalnya, ia tinggal mencari sedotan yang berwarna biru dan kuning sehingga permukaan kembang bisa variatif.

”Tinggal kreativitas kita membuat bentuk bunga,”ungkapnya. Upaya yang dilakukan Chynthia diikuti beberapa siswa di SMA Santa Maria Surabaya. selain membuat bunga, beberapa di antaranya juga ada yang membuat lukisan dari kertas koran dan pot bunga dari sisa kertas. Atas karya yang dibuat, Chynthia berhasil menyabet juara satu dalam program TEY di SMA Santa Maria Surabaya.

Produk dari sampah yang dibuat siswa SMA Santa Maria akan bersaing dengan puluhan siswa SMA di Indonesia dalam TEY. Salah satu dewan juri TEY Agung Bagaskoro mengatakan, penilaian yang digunakan dalam TEY yaitu melihat gagasan dan ide-ide yang diusung melalui kreasi-kreasi barang atau karya ciptaan para siswa serta biaya yang terjangkau.

Selain itu, perencanaan dan pemanfaatan produk juga menjadi bahan pertimbangan tersen-diri. ”Ini tak lepas dari isu global warming dan maraknya kerusakan lingkungan hidup di Indonesia,”ungkapnya. (aan haryono)



Post Date : 04 Maret 2008