|
KEDIRI- Hampir seribu pelajar SMAN 1 Kota Kediri, kemarin, terjun ke Sungai Brantas. Mereka membersihkan sampah-sampah yang menumpuk di sekitar bantaran. Mulai sampah plastik, kertas, hingga kain lusuh dan batang-batang bambu yang tersangkut di tepi sungai diangkat ke daratan. Hasilnya, mereka berhasil mengumpulkan dua truk sampah untuk dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Klotok. "Sungai Brantas sudah menjadi salah satu ikon Kota Kediri. Bahkan, juga aset wisata karena letaknya yang persis membelah kota ini menjadi dua. Jadi, sayang kalau terlihat kotor," ungkap Eko Agus Suwandi, guru pembina Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) SMAN 1 Kediri. Sekadar diketahui, kegiatan ini memang dimotori oleh KIR SMAN 1 yang bekerja sama dengan Perum Jasa Tirta I Malang dan Jaring-Jaring Komunikasi Pemantauan Kualitas Air (JKPKA). Kegiatan digelar untuk memperingati ulang tahun ke-59 sekolah peninggalan zaman Belanda itu yang jatuh kemarin. Sekitar pukul 07.00, mereka sudah berkumpul di sekolah. Lalu, dipecah menjadi dua. Pelajar kelas tiga membersihkan areal di sekitar sekolah. Sedangkan pelajar kelas satu dan dua yang berjumlah sekitar 800 orang menuju bantaran Sungai Brantas. Mereka berjalan kaki didampingi wali kelas masing-masing. Sebab, jaraknya hanya sekitar 500 meter. Sesampainya di lokasi, para pelajar yang bersenjatakan sapu lidi dan sabit langsung turun ke bantaran. Sampah-sampah yang berserakan dipunguti. Tapi, yang menarik, sejumlah tanda batas dari tali rafia yang mereka pasang sebelumnya hilang. Pelakunya tidak diketahui. "Mungkin ada yang kurang suka dengan kegiatan ini," ungkap Haninda Robbiyan Candra, ketua panitia. Meski demikian, mereka tetap melanjutkan aktivitasnya. Sejumlah siswa mengakui bahwa kegiatan seperti ini lebih efektif daripada mendengar teori di kelas. Ini seperti dituturkan Sila Ayu, siswi kelas I-4. Dia bisa mendapatkan pengalaman langsung. Demikian pula Iqbal Farid, teman sekelasnya. "Ternyata, masih banyak orang yang suka membuang sampah sembarangan," tuturnya. (hid) Post Date : 10 September 2005 |