Danau Sidenreng Meluap Ratusan Rumah Terendam

Sumber:Koran Sindo - 24 November 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

PANGKAJENE (SINDO) – Hujan yang turun beberapa hari terakhir, mengakibatkan Danau Sidenreng kembali meluap.Akibatnya ratusan rumah warga di dua desa terendam banjir,kemarin. 

Dua desa yang terendam adalah Desa Wette dan Desa Turungan Kecamatan Panca Lautang.Ketinggian air di dua desa itu mencapai satu meter. Menurut penuturan sejumlah warga, air telah menggenangi pemukiman sejak satu minggu terakhir.

Selain ratusan rumah warga,ratusan hektare lahan pertanian dan perkebunan juga ikut teredam. Salah seorang warga Desa Wette Abdul Rasyid menuturkan,banjir di desanya terjadi setiap tahun. Namun tahun ini disebutnya tidak terlalu parah dibandingkan pada 2004-2005.

Saat itu kata Rasyid, ketinggian banjir mencapai lima meter sehingga menenggelamkan rumah warga yang rata-rata rumah panggung. ”Warga di desa ini sudah terbiasa dengan banjir, makanya mereka telah menyelamatkan harta benda jauh hari sebelumnya. Tapi tanaman kami di sawah dan kebun ikut terendam banjir,” tandas Abdul Rasyid.

Dari pantauan SINDO, ratusan hektare tanaman jagung di desa yang memang terletak di pinggir Danau Sidenreng itu, ikut tenggelam. Menurut penuturan Ambo Dalle,Ketua RT di Desa Wette, banjir yang melanda desa itu setiap tahun diakibatkan oleh luapan air Danau Sidenreng.

”Pemerintah daerah jelas tahu kondisi di desa ini,makanya kami sangat berharap bantuan dari mereka untuk sedikit meringankan beban kerugian kami. Tapi meski diterjang banjir setiap tahun,kami tetap bertahan di sini karena rata-rata mata pencaharian kami adalah mencari ikan di Danau Sidenreng,” tandas Ketua RT itu.

Sementara Anggota DPRD Sidrap A Hindi Tongkeng menilai,luapan yang terjadi di Danau Sidenreng diakibatkan pendangkalan. Sehingga danau itu tidak mampu lagi menampung air dari seluruh kawasan di Sidrap.

Makanya, Ketua Fraksi Bintang Reformasi itu meminta kepada pemerintah kabupaten agar menganggarkan dana pengerukan di danau itu. ”Danau itu sebagai tempat penampungan air dan juga menjadi sumber penghasilan warga. Makanya, tidak rugi jika dilakukan pengerukan,”tegas Hindi.

Banjir Belum Surut di Pinrang

Sementara itu, banjir setinggi satu setengah meter masih menggenangi pemukiman ratusan warga tujuh kelurahan dan desa di Kecamatan Duampanua, Pinrang. Ke tujuh daerah yang masih terendam banjir tersebut yakni, Kelurahan Lampa, Desa Katomporang, Kelurahan Pekkabata,Kelurahan Tatae, Desa Kaliang, Desa Babana,Desa Tanralili.

Selain merendam pemukiman, banjir juga merendam ratusan hektare lahan perkebunan salak, jagung, dan kakao milik warga. Banjir luapan Sungai Saddang itu, terlihat tidak surut, meski telah menggenangi pemukiman warga sejak Kamis (20/11) dini hari.

Kepala Desa Katomporang Burhanuddin mengatakan, pihaknya saat ini tetap berusaha membersihkan sampah yang menghalangi saluran air di desanya. Dijelaskan juga, hingga saat ini belum ada korban jiwa akibat terjangan banjir itu.

Jumat (21/11), Pemkab Pinrang memberi bantuan dana relokasi bagi 11 kepala keluarga (KK) di Desa Babana. Selain itu,Pemkab juga telah menyalurkan bantuan berupa mi instant dan air minum mineral kepada korban banjir di beberapa desa dan kelurahan di Kecamatan Duampanua. (m syahlan)



Post Date : 24 November 2008