|
Bandung, Kompas-Pemerintah Provinsi Jawa Barat segera mencairkan dana bantuan Rp 2,3 miliar untuk penanganan sampah. Dana yang akan cair dalam tiga atau empat hari mendatang, menurut Wali Kota Bandung Dada Rosada, digunakan untuk menyewa alat berat dan kendaraan guna mengangkut sampah. "Kalau untuk membeli alat berat dan alat angkut, tentu tidak cukup. Kita sewa saja," ujar Dada usai menghadiri seminar tentang pengelolaan Taman Tegallega di Hotel Grand Pasundan, Kamis (8/6). Dada Rosada yakin bantuan dana yang diajukannya akan dikabulkan Gubernur Jawa Barat Danny Setiawan. Sebab, sejak awal Gubernur telah memintanya untuk mengajukan anggaran."Saya minta sekitar Rp 2,3 miliar, pasti dibayar. Sejak dulu Pak Gubernur minta saya mengajukannya," ujarnya. Gubernur Jabar mengaku menerima surat pengajuan bantuan dana untuk penanggulangan sampah di Kota Bandung. Pengajuan anggaran tersebut diketahui dan disetujui oleh DRPD Jabar. Ketua Panitia Anggaran DPRD Jabar Qodrat Iswara mengungkapkan, DPRD Jabar sepakat membantu Pemerintah Kota Bandung menangani sampah. Sebab, kondisi sampah di kota kembang ini sudah masuk kataegori tanggap darurat. Qodrat menjelaskan, bantuan dana untuk Pemkot Bandung akan diambilkan dari pos Dana Tidak Terduga Anggaran Pendapatan dan Belanja Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2006. Hingga kini pos Dana Tidak Terduga masih utuh, Rp 82,6 miliar. "Kami memahami permasalahan Kota Bandung. Tapi secara administratif, kami harus melihat surat itu dulu baru bisa mencairkan," Qodrat menjelaskan tentang kapan dana tersebut dicairkan. Menurut dia, prosedur permintaan dana bantuan prosesnya cepat. Jika berlarut-larut, dikhawatirkan sampah di Kota Bandung akan semakin membahayakan. Proses yang cepat itu sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Butuh 600 truk Sementara itu, Direktur Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung Awan Gumelar belum dapat menetapkan jumlah alat berat dan kendaraan pengangkut sampah yang akan disewa. Pasalnya, hingga kini Awan belum mengetahui besaran dana yang akan diberikan Gubernur Jawa Barat. "Kalau menurut perhitungan, kami butuh sekitar 600 truk. Tapi kan menurut Pak Gempur (Gempur Adnan, Deputi Kementerian Negara Lingkungan Hidup Bidang Penganggulangan Pencemaran Lingkungan) cuma 187 truk," kata Awan. Sejak 26 Mei, sampah Kota Bandung dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cikubang dan Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung. Jumlah sampah yang terangkut hingga Rabu kemarin mencapai 20.720 meter kubik. TPA Cikubang yang luasnya 2,5 hektar itu rencananya akan ditutup pada Minggu (11/6) karena sudah tidak dapat menampung sampah lagi. Menurut perhitungan awal, TPA ini harus ditutup hari ini. Komandan Satuan Pelaksana Penanganan Darurat Sampah Komandan Batalyon Zipur III Kodam III/Siliwangi Letkol I Wayan Aditya menjelaskan, penundaan ini karena pengiriman sampah belum maksimal. "Beberapa hari ini hujan sehingga hanya 57 truk sampah yang bisa diangkut, padahal biasanya mencapai 157 truk per hari. Kekurangan inilah yang bisa diisi pada hari lain," kata Wayan. Hingga kini sudah sekitar 16.000 meter kubik sampah yang dibuang ke Cikubang. Kapasitas TPA ini diperkirakan mencapai 20.000 meter kubik. (MHF) Post Date : 09 Juni 2006 |