Dana Bantuan Gubernur Habis

Sumber:Suara Merdeka - 01 November 2006
Kategori:Air Minum
BLORA - Dana bantuan Gubernur Rp 84 juta untuk pengadaan air bersih di Kabupaten Blora telah habis terpakai. Padahal, musim kemarau masih berlangsung dan warga membutuhkan bantuan air bersih. Karena itu, Pemkab harus mengeluarkan dana tambahan untuk keperluan tersebut.

Kepala Bagian Sosial Setda Drs H Edy Pujiyanto MM didampingi Kasubag Kesejahteraan Drs Rudi Sugiarto mengemukakan, dana bantuan dari Gubernur telah habis pada akhir Ramadan. Sebab, pada saat itu pihaknya mengintensifkan pengiriman bantuan air bersih ke desa-desa. Meski demikian, hingga saat ini Pemkab masih memberikan bantuan air bersih kepada warga yang membutuhkan. ''Permintaan air bersih terus berdatangan karena hingga saat ini masih banyak warga yang kesulitan air bersih,'' ujarnya, kemarin.

Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, dana bantuan gubernur biasanya hanya diberikan sekali sehingga kecil kemungkinan pihaknya mendapatkan dana lagi. Edy Pujiyanto mengatakan, pihaknya kini mengandalkan dana pengadaan air bersih yang bersumber dari APBD Blora 2006.

Setelah memperhitungkan, pihaknya mengajukan tambahan dana pada Perubahan APBD untuk keperluan bantuan bencana alam, Rp 50 juta. Sebelumnya, dana yang dianggarkan Rp 150 juta.

''Alhamdulillah, pengajuan tambahan dana itu diterima. Dengan demikian, kami masih mempunyai dana untuk meneruskan pengiriman air bersih kepada warga,'' ujarnya.

Dia berharap, musim hujan segera datang sehingga bantuan air bersih ke desa-desa bisa dihentikan. Selanjutnya, dana bencana alam yang tersisa akan digunakan kembali bila sewaktu-waktu terjadi musibah bencana alam di Blora.

''Kami harus menggunakan dana seefisien mungkin. Sebab, bukan tidak mungkin masih akan ada bencana alam terutama pada peralihan musim dan memasuki musim hujan. Misalnya rumah roboh ataupun banjir,'' ungkapnya.

100 Desa Lebih

Rudi mengemukakan, pada awal November pihaknya akan kembali mengirimkan bantuan air bersih ke desa-desa. Menurutnya, sejumlah warga telah menyampaikan permintaan tersebut. ''Baru saja tadi ada warga yang mengajukan bantuan air bersih kepada kami. Mereka berasal dari Desa Sitirejo.''

Selain mengirim air bersih kepada warga di pelosok desa yang lokasinya cukup jauh dari pusat Kota Blora, Bagian Sosial Setda juga berencana memberikan bantuan serupa kepada warga yang berdomisili di pinggiran kota.

''Mereka juga membutuhkan air bersih,'' ujarnya.

Rudi menyebutkan, dari 150 desa yang dinyatakan rawan kekeringan, pihaknya sudah memberikan bantuan ke 100 desa lebih. Selain warga desa, bantuan juga diberikan ke sejumlah masjid dan mushala yang kekurangan air untuk wudu. (H18-52j)



Post Date : 01 November 2006