Dais Harus Perbaiki Sistem Pengelolaan Air

PAGARALAM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pagaralam mendapati kualitas air yang berada pada sejumlah depot air isi ulang (Dais) di Kota Pagaralam dibawah standar yang ditetapkan. Hal ini berdasarkan hasil pengecekan laboratorium oleh Dinkes Kota Pagaralam. 

 

Oleh karena itu,air tersebut tidak layak untuk dikonsumsi karena dibawah standar. Untuk itu, para pemilik Dais ditegur hingga memperbaiki sistem pengelolaan air isi ulang. Informasi yang didapat menyebutkan, dari sekian banyak depot air isi ulang, hanya beberapa saja yang memenuhi standar. Sementara, selebihnya bisa dikatakan dibawah standar yang ditetapkan. Bahkan, dengan kondisi tersebut, kondisi air tidak layak untuk dikonsumsi dan dikhawatirkan bisa mengganggu kesehatan. 

 

PLT Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pagaralam Hermawan melalui Kepala Seksi (Kasi) Kesehatan Lingkungan Misnan mengatakan, pihaknya memang secara berkala melakukan pemeriksaan kualitas air disetiap depot air isi ulang yang terdaftar di Dinkes.Dimana,sampel air Dais tersebut akan dicek di Laboratorium Kabupaten Lahat. Dari hasil tersebut terdapat beberapa yang masih dibawah standar sehingga harus diperbaiki. 

 

“Sampel air yang kita ambil kita bawa ke Laboratorium Kabupaten Lahat. Hal ini karena Kota Pagaralam belum ada laboratorium yang terakreditasi. Setelah melakukan pengecekan maka kita akan mengeluarkan surat keterangan layak atau tidaknya depot tersebut menjual air. Jika dibawah standar, maka mereka harus memperbaikinya,”kata dia. Namun setelah dilakukan pemeriksaan,kualitas air yang dijual tidak layak maka pihak Dinkes bisa merekomendasikan Depot bersangkutan untuk ditutup atau ditarik izin usahanya. 

 

Apalagi,jika dalam tiga kali pemeriksaankondisiairdidepot masih tidak layak konsumsi maka pihaknya bisa melakukan penutupan usaha depot tersebut dengan mengirimkan rekomendasi ke pihak Pemkot. “Pengecekan ini juga berdasarkan laporan. Jadi, kita akan melakukan peneguran kepada sejumlah depot yang kualitas airnya dibawah standari,” papar dia. yayan darwansah