|
Makassar, Kompas - Banyaknya daerah resapan air yang tertutup dan sistem drainase yang kurang bagus di Kota Makassar membuat kota ini menjadi daerah rawan banjir. Hal ini diperparah dengan letak Makassar antara 0,6 meter di bawah permukaan laut hingga 1,5 meter di atas permukaan laut. Dari tahun ke tahun, banjir menjadi bencana tahunan di lebih dari 40 titik, di 10 kecamatan lebih. "Memang banyak daerah resapan sudah tertutup dan kita tak bisa membuat kantong atau resapan air baru. Tetapi hal ini tidak bisa dihindari, mengingat perkembangan kota. Sebenarnya masalah habisnya daerah resapan tidak akan jadi masalah kalau saja sistem drainase di kota ini bagus," ujar Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin di ruang kerjanya, Kamis (9/11), seusai peringatan Hari Ulang Tahun Ke-399 Kota Makassar. Ilham mengakui, "Nyatanya sistem drainase memang masih belum bagus. Saluran pembuangan air dipenuhi sedimen, belum lagi perilaku masyarakat yang masih kurang sadar kebersihan." Menurut dia, tanpa musim hujan pun, Makassar sudah bermasalah dengan air karena wilayah kota berada 0,6 meter hingga 1,5 meter dari atas permukaan laut. "Pada saat pasang surut kota ini sudah terganggu," katanya. Menurut Ilham, persoalan menjadi parah karena umumnya kanal-kanal dalam kota menjadi tempat pembuangan sampah masyarakat yang berdiam di sekitar kanal. Dalam lima tahun terakhir perkembangan Kota Makassar amat pesat yang berdampak tidak sedikit pada masalah lingkungan. Juga marak pusat-pusat perbelanjaan, permukiman, dan rumah toko (ruko) maupun rumah kantor (rukan), hampir di seluruh sudut kota. Bahkan, sejumlah daerah resapan air berubah menjadi permukiman dan pusat perbelanjaan. Sedangkan ruko dibangun tanpa menyisakan lahan kosong untuk resapan air. Setiap kali hujan, air akhirnya mengalir dan menggenang di mana-mana. "Makanya, sejak dua tahun terakhir pemerintah kota mulai membenahi sistem drainase di kota ini. Untuk mengantisipasi banjir tahun ini, pemkot berupaya membersihkan seluruh kanal dan saluran pembuangan lainnya yang memang sudah dipenuhi sampah. Ke depan, masalah drainase ini akan menjadi salah satu prioritas untuk dibenahi," kata Ilham. (Ren) Post Date : 10 November 2006 |