UNGARAN - Wilayah Kecamatan Ungaran Timur dan Bancak, dalam musim kemarau ini menjadi fokus perhatian Pemkab Semarang. Pasalnya, daerah tersebut dinilai rawan kekurangan air bersih.
Untuk itu, Pemkab membentuk satgas antisipasi kekeringan. Satgas tersebut terdiri atas bagian Kesra dan Kesbangpolinmas serta instansi terkait. Satgas ini akan bertugas melakukan pantauan terhadap dua daerah rawan tersebut.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Kabupaten Semarang Gunawan Wibisono, mengungkapkan, pada 2009, dua kecamatan tersebut diketahui mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih. Sebab itu, sejak sekarang antisipasi digencarkan.
Menurutnya, Pemkab menyiapkan air bersih untuk didrop di daerah tersebut, jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
”Jika memang mengalami kekeringan, biasanya masyarakat melayangkan permintaan droping air bersih,” ungkapnya kemarin.
Dua Tangki
Disebutkan, sampai saat ini PDAM telah menyiapkan dua tangki air bersih. Pihaknya menginstruksikan agar camat-camat daerah tersebut juga mamantau wilayahnya.
Jika warga membutuhkan sewaktu-waktu, diharapkan segera melaporkan ke Pemkab. Dengan demikian, masyarakat di wilayah itu tidak sampai kekurangan air bersih.
Sebagaimana dilaporkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), saat ini sudah masuk musim kering. Namun demikian, pada Juni 2011 ini kondisi di kabupaten dinilai belum terlalu berdampak.
Selain itu, sejauh ini curah hujan masih sebatas 50-100 milimeter.
Antisipasi lebih lanjut, adanya program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat cukup membantu.
Terpisah, Kepala Kesbangpolinmas Kabupaten Semarang Suryawan Sunu Riyanto mengatakan, kekeringan tahun ini dimungkinkan tidak akan terlalu berpengaruh pada masyarakat. Pasalnya, selama 2010 lalu, curah hujan cukup dominan.
Meski demikian, kondisi tersebut bukan berarti dapat disepelekan.
Dia menegaskan, antisipasi terhadap kekeringan itu penting untuk disiapkan, sehingga tidak mengorbankan masyarakat, terutama daerah rawan. (K33-14)
Post Date : 13 Juli 2011
|